PENGOBATAN ALTERNATIF ONLINE RSBI

PENGOBATAN ALTERNATIF ONLINE RSBI
TABIB BERIJIN RESMI, HERBAL 100% ALAMI, AMAN SUDAH IJIN B-POM DAN HALAL MUI, PENGOBATAN MENGGUNAKAN HERBAL YANG SUDAH DIPERKAYA DENGAN RUQYAH ISLAMI YANG SYAR'I. HARGA TERJANGKAU. INFO LENGKAP KLIK PADA GAMBAR. SMS/WA TABIB UNTUK KONSULTASI DAN PEMESANAN OBAT DI: 08121341710 ATAU 0811156812

Friday, October 7, 2016

Pengobatan Islami Jadi Yang Utama, asam urat tinggi, asam urat obat, obat asam urat alami, obat asam urat tradisional, obat asam urat alami dari tanaman, herbal asam urat manjur, herbal asam urat dan kolesterol, pengobatan asam urat, pengobatan asam urat alami, gejala asam urat pada kaki

Thibbun Nabawi

Di dalam islam penyakit itu di kategorikan menjadi dua macam, penyakit hati dan penyakit jasmani.

Penyakit hati biasanya merupakan awal dari segala macam kerusakan jasmani. Al-Qur'an di turunkan bukan hanya untuk mengobati penyakit hati manusia tetapi juga untuk penyakit jasmani, untuk hal itu kita bisa menengok pengobatan-pengobatan yang di lakukan oleh Rasulullah.

Istilah Thibbun Nabawi sendiri baru muncul oleh dokter muslim sekitar abad ke-13 M untuk menunjukan ilmu-imu kedokteran yang berada dalam bingkai keimanan pada Alloh sehingga terjaga dari kesyirikan, tahayul dan khurafat.


Untuk seorang muslim, pengobatan mengikuti metode Nabawiyyah (At-Thibbun Nabawi) Bukan Pengobatan Alternatif. Keberadaan berbagai penyakit termasuk sunnah kauniyyah yang diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Penyakit-penyakit itu merupakan musibah dan ujian yang ditetapkan Allah Subhanahu wa Ta'ala atas hamba-hamba-Nya. Dan sesungguhnya pada musibah itu terdapat kemanfaatan bagi kaum mukminin.

Shuhaib Ar-Rumi radhiallahu 'anhu berkata: “Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh mengagumkan perkara seorang mukmin. Sungguh seluruh perkaranya adalah kebaikan. Yang demikian itu tidaklah dimiliki oleh seorangpun kecuali seorang mukmin. Jika ia mendapatkan kelapangan, ia bersyukur. Maka yang demikian itu baik baginya. Dan jika ia ditimpa kesusahan, ia bersabar. Maka yang demikian itu baik baginya.” (HR. Muslim)

Termasuk keutamaan Allah Subhanahu wa Ta'ala yang diberikan kepada kaum mukminin, Dia menjadikan sakit yang menimpa seorang mukmin sebagai penghapus dosa dan kesalahan mereka. Sebagaimana tersebut dalam hadits Abdullah bin Mas‘ud radhiallahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Tidaklah seorang muslim ditimpa gangguan berupa sakit atau lainnya, melainkan Allah menggugurkan kesalahan-kesalahannya sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Di sisi lain, sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta'ala menurunkan penyakit, Dia pun menurunkan obat bersama penyakit itu.

Obat itupun menjadi rahmat dan keutamaan dari-Nya untuk hamba-hamba-Nya, baik yang mukmin maupun yang kafir.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dalam hadits Abu Hurairah radhiallahu 'anhu: “Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali Dia turunkan untuk penyakit itu obatnya.” (HR. Al-Bukhari no. 5678)

Abdullah bin Mas’ud radhiallahu 'anhu mengabarkan dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam: “Sesungguhnya Allah tidaklah menurunkan penyakit kecuali Dia turunkan pula obatnya bersamanya. (Hanya saja) tidak mengetahui orang yang tidak mengetahuinya dan mengetahui orang yang mengetahuinya.” (HR. Ahmad Dan hadits ini dishahihkan dalam Ash-Shahihah )

Jabir radhiallahu 'anhu membawakan hadits dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam: “Setiap penyakit ada obatnya. Maka bila obat itu mengenai penyakit akan sembuh dengan izin Allah Subhanahu wa Ta'ala.” (HR. Muslim)

Apabila kita mendalami Al-Qur`anul Karim dan As-Sunnah, semakin banyak kita menemukan cara-cara sederhana dan efektif untuk menyembuhkan bermacam-macam penyakit. Semestinya kita tidak terlebih dahulu berpaling dan meninggalkannya untuk beralih kepada pengobatan kimiawi yang ada di masa sekarang ini, melainkan mencoba untuk berobat secara Islami (menggunakan tuntunan agama) terlebih dahulu sebelum mencoba untuk berobat secara Alternatif (di luar tuntunan islam).

Marilah kita bersama mempopulerkan kembali At-thibbun nabawi yang sebenarnya bukan merupakan barang baru. Sebenarnya Thibbun-nabawi ini merupakan permata sangat berharga yang sudah lama di lupakan umat islam.

(Sumber: Irza Pulungan/Greenatura)