PENGOBATAN ALTERNATIF ONLINE RSBI

PENGOBATAN ALTERNATIF ONLINE RSBI
TABIB BERIJIN RESMI, HERBAL 100% ALAMI, AMAN SUDAH IJIN B-POM DAN HALAL MUI, PENGOBATAN MENGGUNAKAN HERBAL YANG SUDAH DIPERKAYA DENGAN RUQYAH ISLAMI YANG SYAR'I. HARGA TERJANGKAU. INFO LENGKAP KLIK PADA GAMBAR. SMS/WA TABIB UNTUK KONSULTASI DAN PEMESANAN OBAT DI: 08121341710 ATAU 0811156812

Friday, October 7, 2016

Pengobatan Dalam Islam, asam urat tinggi, asam urat obat, obat asam urat alami, obat asam urat tradisional, obat asam urat alami dari tanaman, herbal asam urat manjur, herbal asam urat dan kolesterol, pengobatan asam urat, pengobatan asam urat alami, gejala asam urat pada kaki

A. Petunjuk Al-Qur'an Tentang Pengobatan
Banyak ayat Al Qur'an yang mengisyaratkan tentang pengobatan karena Al Qur'an itu sendiri diturunkan sebagai penawar dan Rahmat bagi orang -orang yang mukmin .

" Dan kami menurunkan Al Qur'an sebagai penawar dan Rahmat untuk orang-orang yang mu'min "( Al-Isra : 82 ). Menurut para ahli tafsir bahwa nama lain dari Al Qur'an yaitu " Asysyifa " yang artinya secara Terminologi adalah Obat Penyembuh." Hai manusia , telah datang kepadamu kitab yang berisi pelajaran dari tuhanmu dan sebagai obat penyembuh jiwa ,sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman " ( Yunus : 57 ).

Disamping Al Qur'an mengisyaratkan tentang pengobatan juga menceritakan tentang keindahan alam semesta yang dapat kita jadikan sebagai sumber dari pembuat obat-obatan ." Dia menumbuhkan tanaman-tanaman untukmu, seperti zaitun, korma, anggur dan buah-buahan lain selengkapnya . sesungguhnya pada hal-hal yang demikian terdapat tanda-tanda Kekuasaan Allah bagi orang-orang yang mau memikirkan ( An-Nahl : 11 ) Dan makanlah oleh kamu bermacam-macam sari buah-buahan, serta tempuhlah jalan-jalan yang telah digariskan Tuhanmu dengan lancar. Dari perut lebah itu keluar minuman madu yang bermacam-macam jenisnya dijadikan sebagai obat untuk manusia. Di alamnya terdapat tanda-tanda Kekuasaan Allah bagi orang-orang yang mau memikirkan " ( An-Nahl : 69 )



B. Metoda Pengobatan Para Rasul Sebelumnya.

1. Nabi Isa. As

" Dan akan dijadikan-Nya sebagai Rasul untuk Bani Israil .Katanya : Aku ini datang kepadamu membawa tanda Mukjizat dari tuhanmu yaitu aku dapat membuat dari tanah liat ini rangka burung untuk kalian, kemudian aku tiup lalu menjadi seekor dengan izin Allah. Dan aku sanggup menyembuhkan orang buta, penyakit sopak dan menghidupkan orang mati dengan izin Allah " ( QS.Ali Imran : 49 ).

Menurut para Mufassir, Nabi Isa mengobati penyakit buta dan sopak dengan cara diusap dengan tangan-Nya mata yang buta dan anggota tubuh yang terkena sopak dengan izin Allah melalui mukjizatnya maka seketika itu sembuh.



2. Nabi Musa. As

Sebagai seorang Rasul yang sangat dalam ilmunya dan sanggup melumpuhkan Fira'un sang raja kafir yang sangat kuat dan menguasai sebagian besar alam, karena sangat kuasanya sampai -sampai dia mengaku dirinya tuhan dari segala makhluk." Maka berkata Fira'un : " Akulah Tuhan yang maha tinggi " ( An-Naziat : 24). Nabi Musa tidak terlepas dari sifat kemanusiannya yang merupakan Sunnatulloh yaitu sakit. Beliau pernah sakit lalu memetik sehelai daun yang diniatkan sebagai obat yang hakikatnya Allah yang menyembuhkan kemudian ditempelkan pada anggota yang sakit, karena Mukjizatnya seketika itu sembuh. Dan kedua kalinya beliau sakit kemudian memetik sehelai daun secara spontanitas tanpa diniatkan sebagai obat yang hakikatnya Allah Sang Penyembuh maka ketika itu sakitnya tidak sembuh .



C. Metoda Pengobatan Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul yang diperintahkan oleh Allah untuk menyampaikan wahyu kepada umat-Nya tidak lepas tingkah lakunya dari Al Qur'an karena beliau dijadikan sebagai suri tauladan yang baik untuk semua manusia.

Firman Allah :" Sesungguhnya pada diri Rasul itu ada terdapat suri tauladan yang baik untuk kamu ,bagi orang-orang yang mengharapkan Rahmat dan hari kemudian dan yang banyak yang memuja Allah " ( Al Ahzab : 21) . Kata Imam Ali :" Sesungguhnya semua tingkah laku Nabi Muhammad SAW adalah Al Qur'an ".

1. Ruqyah

Ruqyah atau yang kita kenal dengan jampi-jampi merupakan salah satu cara pengobatan yang pernah diajarkan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammmad SAW. Ketika Rasullulloh sakit maka datang Malaikat Jibril mendekati tubuh beliau yang sangat indah kemudian Jibril membacakan salah satu doa sambil ditiupkan ketubuh Nabi, seketika itu Beliau sembuh.inilah doanya " BismIlahi arqiika minkulli syai-in yu'dziika minsyarri kulli nafsin au-ainiasadin Alloohu yasyfiika bismIlahi arqiika ". Ada tiga cara yang dilakukan Nabi dalam Ruqyah:

1. 1. Nafats.

Nafats yaitu membaca ayat Al Qur'an atau doa kemudian ditiupkan pada kedua telapak tangan kemudian diusapkan keseluruh badan pasien yang sakit. Dalam satu riwayat bahwasanya Nabi Muhammmad SAW apabila beliau sakit maka membaca "Al-muawwidzat" yaitu tiga surat Al Qur'an yang diawali dengan kata " A'udzu " Yaitu : surat An Nas, Al Falaq dan Al Ikhlas kemudian ditiupkan pada dua telapak tangannya lalu diusapkan keseluruh badan.

1. 2. Air liur yang ditempelkan pada tangan kanannya.

Di riwayatkan oleh Bukhari-Muslim : Bahwasanya Nabi Muhammad SAW apabila ada manusia tergores kemudian luka ,maka beliau membaca doa kemudian air liurnya ditempelkan pada tangan kanannya, lalu diusapkan pada luka orang itu.Inilah doanya."ALLAHUMMA ROBBINNAS ADZHABILBAS ISYFI ANTASY-SYAFII LAA SYIFA-A ILLA SYIFA-UKA LAA YUGODIRU SAQOMAN ".

1. 3. Meletakkan tangan pada salah satu anggota badan.

Nabi Muhammad SAW pernah memerintahkan Utsman bin Abil Ash yang sedang sakit dengan sabdanya: " Letakkanlah tanganmu pada anggota badan yang sakit kemudian bacalah "Basmalah 3x dan A'udzu bi-izzatillah waqudrotihi minsyarrima ajidu wa uhajiru 7x"

2. Doa Mukjizat

Banyak do'a-do'a untuk kesembuhan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada umat-Nya.Antara lain :" Allahumma isyfi abdaka yan-ulaka aduwwan aw yamsyi laka ila sholaah " .

3. Dengan Memakai Madu.

Sebagaimana Ayat diatas bahwa madu Allah jadikan sebagai obat maka Rasululloh menggunakan madu untuk mengobati salah satu keluarga shahabat yang sedanga sakit .Dalam satu riwayat, ada shahabat datang kepada Nabi SAW memberitahukan anaknya sedang sakit, kemudian Nabi menyuruh orang itu meminumkan anaknya madu asli sambil membaca doa.

(Sumber: Naskah Ust.Ahmad Yani)

Pengobatan Yang Mengandung Syirik, asam urat tinggi, asam urat obat, obat asam urat alami, obat asam urat tradisional, obat asam urat alami dari tanaman, herbal asam urat manjur, herbal asam urat dan kolesterol, pengobatan asam urat, pengobatan asam urat alami, gejala asam urat pada kaki

Saya pernah ditanya oleh seorang setengah baya, kira-kira usianya 50-an, “Ustadz percaya ndak ada orang yang memiliki ilmu laduni?”

Kontan pertanyaan itu saya jawab, “Tidak”

Setelah itu bapak yang bertanya cerita, bahwa dirinya baru saja sakit batu empedu. Karena sakit itulah, dia memeriksakan diri ke dokter. Dan vonis dokter, penyembuhannya adalah dengan operasi. Tiada cara lain. Maka segala persiapan untuk melaksanakan operasi pun dilakukan.
Ketika pelaksanaan tinggal keesokan harinya, tiba-tiba ia mendapatkan phone dari familinya yang ada di Jawa Barat. Beliau diberitahu bahwa di Jawa Barat (kalau ndak salah di Tasikmalaya), ada orang yang bisa menyembuhkan penyakit tanpa operasi.

Di sana, proses penyembuhannya menggunakan sebuah batu hitam, yang dikatakan sebagai batu meteor. Batu diperoleh dari orang tuanya. Orang tuanya memperoleh batu itu secara ajaib, ketika betugas di dinas perkebunan. Setelah pensiun, dengan batu itu ia membantu orang dengan menyembuhkan berbagai penyakit dengan batu itu.

Menurut si empunya batu, batu itu pernah hilang ketika dibawa melaksanakan ibadah haji. Katanya batu itu tersedot oleh hajar aswad. Kemudian dia berdo’a, kalau batu iktu bermanfaat dan diridloi oleh Allah, mohon dikembalikan. Tetapi kalau tidak, hilang pun dia ikhlas. Tetapi ternyata sekembali dari ibadah haji batu itu sudah ada di rumah.

Di sela-sela proses pengobatan itu si empunya batu juga bercerita, bahwa ia masih menanti salah seorang anaknya yang akan melanjutkan pewarisan ilmu itu. Di antara persiapan yang sedang dia lakukan adalah menyempurnakan kondisi batin anaknya, dengan malaksanakan puasa ngebleng. (Puasa ngebleng adalah puasa sehari semalam tidak makan dan tidak minum).

Adapun hasil praktek pengobatannya digunakan untuk membiayai sekolah dan panti asuhan yang diasuhnya.

Mendengar cerita itu, saya komentar, “Memang kadang-kadang ada orang yang mencampuradukkan kebenaran dengan kebathilan. Mau membiayai anak yatim, sekolah, atau kegiatan sosial lainnya itu bagus. Tetapi cara yang ditempuh menjadi tidak bagus ketika mengandung unsur syubhat.” Bahkan sebenarnya bagi saya hal itu bukan lagi syubhat, tetapi memang perdukunan.

Dan memang sangat banyak kyai yang berprofesi ganda, sambil ndukun. yang semakin mengkhawatirkan, masyarakat sudah terlanjur percaya dengan kekyaiannya. Sehingga dianggapnya apa yang dilakukannya itu adalah islami, padahal syirki. Di sinilah kita perlu mengenal beberapa kaidah untuk mengenali pengobatan Islami palsu.

Perlu diketahui, seorang pengobat islami sejati tidak pernah mengobati seseorang dengan meminta pertolongan kepada selain Allah. Dia tidak pernah menggunakan cara-cara seperti menyajikan sesaji dan mantera-mantera yang tidak ada syariatnya. Ia pun tidak akan memberikan benda-benda “bertuah” atau tulisan-tulisan Arab sebagai jimat untuk mengusir penyakit. Sedangkan dukun, pengobatan yang dia lakukan syarat dengan sihir dan kesyirikan. Adapun ciri-ciri tukang sihir atau pengobat islami palsu sebagaimana disebutkan oleh Syekh Wahid Abdus Salam adalah sebagai berikut:

•Bertanya kepada pasien tentang namanya dan nama ibunya (tanggal lahir/hari/weton) .
Meminta satu benda “bekas” pasien yang mengandung bau keringatnya, seperti pakaian, peci, sapu tangan, dan lain-lain.

Meminta hewan dengan sifat-sifat tertentu untuk disembelih tanpa menyebut nama Allah. Terkadang darah hewan tersebut dioleskan pada bagian tubuh pasien yang terasa sakit, atau hewan itu dibuang di tempat yang tidak berpenghuni.”

Menulis dan membaca mantera-mantera yang tidak dipahami maknanya.

Memberikan kain penutup (hijab) kepada pasien untuk menutupi gambar persegi empat, yang di dalamnya terdapat huruf-huruf atau angka-angka.

Memerintahkan kepada pasien agar memisahkan diri dari orang banyak dalam masa tertentu, di sebuah ruangan yang tidak tembus sinar matahari.

Meminta pasien agar tidak menyentuh air dalam waktu tertentu, biasanya 40 hari.

Memberikan sesuatu kepada pasien untuk dikubur dalam tanah.

Memberi pasien kertas-kertas untuk dibakar dan melakukan pengasapan.

Berkomat-kamit dengan bacaan yang tidak dipahami.

Kadang-kadang tukang sihir memberi tahu kepada orang yang datang tentang namanya, tempat tinggalnya, serta kesulitan yang menyebabkan ia datang.

Menulis huruf-huruf terpisah pada selembar kertas atau piring dan menyuruh pasien untuk menghancurkan dengan air lalu meminumnya.

Demikianlah ciri pengobatan ala tukang sihir. Tinggalkanlah ia jika Anda menjumpainya dengan satu atau beberapa ciri di atas, karena berarti ia dukun atau tukang sihir, walaupun penampilannya terlihat islami.

(Sumber: Naskah Ust.Zacky as-Samarani)

Al-Hijamah (Bekam) sebagai Pengobatan Islami, asam urat tinggi, asam urat obat, obat asam urat alami, obat asam urat tradisional, obat asam urat alami dari tanaman, herbal asam urat manjur, herbal asam urat dan kolesterol, pengobatan asam urat, pengobatan asam urat alami, gejala asam urat pada kaki

Bekam dalam Tinjauan Historis

Pengobatan secara islami yang berdasarkan sunnah rasul dikenal dengan istilah thibun nabawi. Berbagai macam jenis pengobatan dari rasulullah telah dikenal luas manfaatnya. Hal ini senantiasa dilakukan semata-mata tidak hanya ingin sembuh dari suatu penyakit, namun meneladani rasulullah Muhammad Saw. Sehingga ikhtiar seorang muslim akan diridhai oleh Allah Swt. Salah satu pengobatan cara rasul adalah al-hijamah yang artinya bekam. Berbekam sendiri telah dilakukan oleh orang-orang sebelum Islam datang ke muka bumi. Hal ini dijelaskan oleh Kathur Suhardi dan Aminah Syafa’ah dalam bukunya “Uraian Kode Anatomi Hijamah: Titik-Titik Bekam” bahwa metode bekam telah dikenal luas di kalangan manusia sejak beberapa abad lalu dan telah telah tertulis di sebuah Prasasti Burdi yang didalamnya adalah orang-orang Mesir Kuno. Prasasti ini menunjukkan bahwa metode bekam merupakan pengobatan paling tua yang tercatat dalam sejarah. Metode pengobatan ini juga sudah banyak dikenal oleh orang-orang Yunani Kuno, dan bahkan sejak zaman Hipocrates, sekitar tahun 400 BC.

Di negara Cina, India, Eropa dan Amerika, metode pengobatan bekam telah populer, sehingga memiliki keistimewaan dari metode yang lain. Metode ini bahkan mendapata kedudukan sendiri dalam berbagai jurnal ilmiah pada pertengahan abad kesembilan belas Masehi.

Metode ini menitikberatkan pada darah dalam tubuh manusia, karena darah sangat penting dalam proses kesehatan. Hal ini telah terbukti khasiatnya dalam mengobati berbagai macam penyakit. Bangsa Arab pada zaman jahiliyahpun sudah mengenal metode ini, dan pada zaman Rasulullah Saw telah mengakui keberadaannya sehingga menganjurkan umatnya untuk mempraktikannya dalam kehidupan.

Pengertian Bekam

Aiman bin ’Abdul Fattah (2005:230) menjelaskan bahwa bekam atau Al-Hijamah berasal dari bahasa Arab yaitu hajama, yang berarti menghisap dan hijama yang artinya pelepasan darah kotor. Kata kerjanya adalah hajama-yahjimu-yahjumu. Al-Hajam adalah orang yang menghisap lubang alat bekam. Mihjam dan mihjamah artinya alat bekam, bisa alat untuk menghisap darah, untuk mengumpulkan darah, maupun untuk menyayat dalam proses pembekaman.











Dalam Bahasa Inggris, Al-Hijamah disebut dengan istilah treatment cupping method, dan dalam Bahasa Melayu dikenal pula dengan istilah bekam. Di Indonesia bekam lebih populer dengan istilah kop atau canthuk, (www.tauziyah.com).

Teknik pengobatan bekam adalah suatu proses membuang darah kotor (toksid/racun) dalam tubuh yang berbahaya melalui permukaan kulit dengan pisau penyayat atau jarum (lancet) di titik-titik tertentu.


Hukum Berobat

Pada dasarnya segala sesuatu itu hukumnya mubah/ boleh, namun berobat bisa menjadi wajib, sunnah atau makruh. Apabila ada orang yang sakit namun dapat menghalanginya mengerjakan hak-hak yang lain, ia menjadi wajib berobat. Hukumnya sunnah bila berhubungan dengan hal-hal yang sunnah. Haram hukum berobat apabila bagi yang sakit menggunakan hal-hal yang diharamkan dan bisa membahayakan penderita, contohnya menggunakan sundutan api. Hal ini Nabi Muhammad Saw melarangnya atau menggunakan khomer. Sebagai seorang muslim ikutilah sunnah rasul yang akan membawa keridhaan Allah Swt.

Diriwayatkan dari Jabir bin ’Abdullah, dari Nabi Saw bersabda:
”Sungguh, setiap penyakit ada obatnya, jika obat mengenai penyakit, maka ia sembuh dengan izin Allah”. ( Shahih Muslim)

Kemudian dari Ibnu ’Abbas ra, bahwa seseorang berdiri dihadapan Rasulullah Saw, lantas bertanya, ”Wahai Rasulullah, apakah obat itu berguna terhadap takdir?”, maka Rasulullah Saw bersabda:
”Obat termasuk bagian dari takdir. Obat bermanfaat bagi siapa yang Allah kehendaki berupa apa yang Allah kehendaki”. (Shahihu ’l-Jami’, Al-Bani).

Hadist diatas membimbing kita untuk senantiasa berobat, sehingga kegiatan beribadah yang dilakukan akan lancar atas izin Allah Swt. Berdasarkan Nabi, ada penyakit yang tidak bisa diobati yaitu kematian, beliau bersabda:
”Di dalam habbatussauda’ terdapat penyembuh setiap penyakit, kecuali kematian”. (Muttafaqun ’alaih: Bukhari dan Muslim)

Selain kematian yang tidak ada obatnya, Nabi menambahkan satu penyakit yang tidak bisa diobati. Dalam salah satu hadistnya Rasulullah bersabda:
”Ya, wahai hamba-hamba Allah, berobatlah, sesungguhnya Allah tidak menciptakan suatu penyakit, kecuali juga menciptakan obatnya, kecuali satu penyakit saja”. Mereka bertanya, ”Apa itu?” Beliau menjawab, ”Tua”. (Shahihu ’l-Jami’).

Demikian ada dua penyakit yang tidak ada obatnya berdasarkan keterangan Rasul yaitu kematian dan usia tua. Sehingga sebagai muslim wajib menjaga kesehatan, mencegah penyakit yang akan menyerang dalam tubuh kita dan berobat saat sakit.

Dasar Hukum Bekam

Rasulullah Saw telah bersabda:
”Pada malam aku diisra’kan, aku tidak berlalu dihadapan sekelompok malaikat, kecuali mereka itu mengatakan, ”Wahai Muhammad, perintahkan umatmu supaya berbekam!”. (Shahih Sunan Ibni Majah dan Shahihu l-Jami).

Nabi bersabda:
”Jiblril mengabarkan kepadaku bahwa bekam merupakan metode pengobatan paling bermanfaat yang digunakan oleh manusia”. (Shahihu l-Bukhari).

Demikianlah sabda rasulullah Saw yang menganjurkan umatnya untuk berbekam. Metode ini telah teruji manfaatnya dalam mengobati berbagai macam penyakit tanpa efek samping. Hal ini banyak dibuktikan dengan penelitian ilmu kedokteran modern. Sehingga umat islam wajib mengikutii rasul, karena beliau adalah sebagai teladan sebagaimana firman Allah Swt:

”Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah”. (Al-Ahzab: 21).

Kelebihan Berbekam

Dalam buku “Keajaiban Thibun Nabawi: Bukti Ilmiah dan Rahasia Kesembuhan dalam Metode Pengobatan Nabawi” yang ditulis oleh Aiman bin ‘Abdul Fattah (2005:230) menjelaskan tentang darah bekam yang dikeluarkan oleh juru bekam dari tubuh yang memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
1. Teroksidasi darah tanpa udara (anaerob).
2. Terpisahnya plasma (cairan darah) dari darah.
3. Keluarnya plasma saja dari tempat yang dibekam.
4. Jika kita memasang dua gelas (alat bekam) untuk menghisap darah, maka bisa saja darah keluar pada gelas yang satu, tetapi tidak bisa keluar sama sekali pada gelas yang satu lagi padahal keduanya berdampingan.
5. Bisa saja kesembuhan datang meskipun darah tidak ada yang keluar ke gelas.

Dari penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Damaskus, Muhammad Amin Syaikhu tentang mekanisme kesembuhan yang diperoleh dari metode bekam bahwa kesembuhan metode ini terletak pada dibersihkannya tubuh dari darah rusak yang menghambat berjalannya fungsi-fungsi dan tugas-tugas tubuh secara sempurna.

Aiman bin ‘Abdul Fattah menambahkan informasi berdasarkan hasil tim laboratorium yang mengadakan penelitian darah yang keluar dari titik-titik bekam yang hasilnya sebagai berikut:
1. Bahwa terapi bekam tetap melindungi dan sekaligus menguatkan unsure-unsur system kekebalan.
2. Proses bekam membuang sel-sel darah merah yang rusak dan darah yang tidak dibutuhkan lagi.
3. Kapasitas ikatan zat besi dalam darah bekam tinggi sekali (550-1.100), satu hal yang menunjukkan bahwa bekam mempertahankan zat besi yang ada di dalam tubuh tidak ikut keluar bersama darah yang dikeluarkan dengan bekam sebagai awal penggunaan zat besi tersebut dalam pembentukan sel-sel muda yang baru.
4. Kandungan sel darah merah maupun sel darah sel darah putih dalam darah bekam tinggi sekali. Ini menunjukkan bahwa proses bekam berhasil mengeluarkan semua kotoran, sisa, dan endapan darah sehingga mendorong kembali aktifnya selurih system dan organ tubuh.

Al-Hijamah (bekam) sebagai Pengobatan Paling Ideal

Metode bekam ditinjau dari ilmu kedokteran modern telah membuktikan keistimewaannya sehingga metode ini adalah paling ideal. Sebagai langkah preventif apabila kita dalam keadaan sehat dan terutama saat sakit, maka sebaliknya bekam dilakukan. Hal ini telah disampaikan oleh nabi.

Rasulullah Saw bersabda:
“Sesunggguhnya pengobatan yang paling ideal kalian gunakan adalah bekam”,(Mutaffaqun ‘alaih: Bukhari dan Muslim).

Dengan demikian pengobatan metode bekam merupakan sunnah Nabi yang sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh setiap muslim. Metode ini merupakan pengobatan paling ideal baik dari secara Islami maupun ditinjau dari dunia medis. Bekam sebagai pengobatan yang telah dikenal sejak ribuah tahun yang lalu dan terus berkembang hingga sekarang, dari mulai zaman Mesir Kuno, Hipocrates, telah menunjukkan bahwa metode ini memiliki posisi yang tinggi diantara pengobatan lain. Hal ini dikuatkan dengan penilitian ilmiah yang banyak dilakukan oleh ahliahli medis. Umat Islam jangan sampai melakukan tindakan pengobatan yang mendekati syirik, seperti minta bantuan dari orang pintar, dukun, ataupun paranormal, karena setiap penyakit pasti ada obatnya dan Allah tidak menurunkan suatu penyakit kecuali juga menurunkan obatnya.

(Sumber: Ngadiyo bin Wiryodiharjo)

Tata Cara Bekam, asam urat tinggi, asam urat obat, obat asam urat alami, obat asam urat tradisional, obat asam urat alami dari tanaman, herbal asam urat manjur, herbal asam urat dan kolesterol, pengobatan asam urat, pengobatan asam urat alami, gejala asam urat pada kaki


PANDUAN SINGKAT TENTANG BEKAM

[CUPPING]



Anjuran Berbekam



Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam besabda :



الشِّفَاءُ فِيْ ثَلاَثَةٍ: شَرْبَةِ عَسَلٍ وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ وَكَيَّةِ نَارٍ وَإِنِّيْ أَنْهَى أُمَّتِيْ عَنْ الْكَيِّ
“Kesembuhan itu berada pada tiga hal, yaitu minum madu, sayatan pisau bekam dan sundutan dengan api (kay). Sesungguhnya aku melarang ummatku (berobat) dengan kay.” (HR Bukhari)

Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam bersabda :



إِنَّ أَمْثَلَ مَا تَدَاوَيْتُمْ بِهِ الْحِجَامَةُ وَالْفَصْدُ
“Sesungguhnya metode pengobatan yang paling ideal bagi kalian adalah hijamah (bekam) dan fashdu (venesection).” (HR Bukhari – Muslim)



Macam-Macam Bekam



1.Bekam Basah (Wet Cupping)






Yaitu metode pengeluaran darah kotor (blood letting) dengan cara disayat dengan silet, lanset, pisau bedah atau jarum steril pada bagian yang dibekam.



Cara Melakukan Bekam Basah :

Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien.

1.Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.

2.Bersihkan bagian kulit yang akan dibekam dengan desinfektans/alkohol.

3.Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan, atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi.

4.Biarkan selama 3-5 menit.

5.Lepas gelas bekam dan sayat bagian bekas bekam dengan silet, lanset, pisau bedah atau jarum steril.

6.Bekam lagi posisi yang disayat tadi.

7.Tunggu selama lebih kurang 3 menit sampai darah keluar dan menumpuk pada gelas bekam.

8.Lepas gelas bekam dan buang darah kotor yang keluar, bersihkan kembali gelas bekam dan desinfeksi.

9.Bekam lagi sebanyak 3-5 kali, atau sampai keluar cairan putih dari kulit.

10.Oles bekas sayatan dan bekam dengan minyak habbatus sauda’ (jinten hitam).

11.Lakukan setiap bulan atau setiap 2 minggu bagi yang penyakitnya parah.





1.Bekam Kering (Dry Cupping)



Yaitu metode bekam yang tidak mengeluarkan darah dari tubuh.



Cara Melakukan Bekam Kering :

1.Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien.

2.Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.

3.Pijat bagian yang akan dibekam dengan dilumuri minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama lebih kurang 5 menit.

4.Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan, atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi.

5.Biarkan selama 10 menit (bagi pria), 7 menit (bagi wanita) atau 3 menit (bagi anak-anak).

6.Lepas gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama 2-3 menit untuk menghilangkan bercak-bercak hitam atau blister.

7.Lakukan selama 7 hari bagi orang dewasa dan 5 hari bagi anak-anak, kemudian diselingi masa interval selama 3 hari, lalu dilanjutkan lagi pembekaman.



1.Bekam Seluncur (Sliding Cupping)

Yaitu metode bekam yang mana gelas bekam diseluncurkan di atas permukaan kulit yang rata (tidak tebal ototnya). Metode ini serupa dengan Guasha (cina), scrapping (inggris) atau kerokan (jawa), namun lebih aman karena tidak merusak pori-pori sebagaimana kerokan.



Cara Melakukan Bekam Seluncur :

1.Pilih titik bekam sebagai awalan seluncur, biasanya bagian atas pundak.

2.Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.

3.Pijat bagian yang akan dibekam dengan dilumuri minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama lebih kurang 5 menit. Oleskan minyak agak banyak sebagai pelumas

4.Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan kemudian gerakkan/seluncurkan perlahan-lahan sampai tampak bruise (memar) kemerahan.

5.Lepas gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama 2-3 menit.



1.Bekam Cepat (Flash Cupping) atau Bekam Tarik

Yaitu metode bekam dengan cara tarik lepas – tarik lepas secara cepat pada bagian kulit yang sukar dibekam, atau apabila dibekam gelas cenderung jatuh. Area ini biasanya di sekitar wajah dan dahi.



Cara Melakukan Bekam Cepat :

1.Pilih titik bekam pada dahi atau bagian yang nyeri.

2.Pilih gelas bekam (cup) yang proporsional dengan lebar dahi (tidak terlalu besar).

3.Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki secukupnya kemudian lepas.

4.Lakukan hal ini secara berulang-ulang sampai kulit berwarna kemerahan.





Diagnosis Penyakit Dengan Bekam



Diagnosa bekam/cupping dapat dilihat dari warna pigmen kulit setelah pembekaman. Di dalam buku “Canon of Internal Medicine” dikatakan, “Kondisi organ internal (organ dalam) dapat diketahui dengan cara mengobservasi (mengamati) gejala-gejala eksternal dan tanda-tanda fisik, sehingga penyakitnya dapat didiagnosa.”



Reaksi pigmen pada kulit bekas bekam adalah sebagai berikut :

1.Bekas bekam yang muncul berwarna ungu kegelapan atau hitam, pada umumnya hal ini mengindikasikan kondisi defisiensi (kekurangan) pasokan/suplai darah dan channel/saluran (pembuluh) darah yang tidak lancar yang disertai dengan keberadaan darah statis (darah beku).

2.Bekas bekam yang muncul berwarna ungu disertai plaque (bercak-bercak), pada umumnya hal ini menandakan terjadinya gangguan/ kelainan gumpalan darah yang berwarna keunguan dan adanya darah statis (darah beku).

3.Bekas bekam yang muncul berbentuk bintik-bintik ungu yang tersebar dengan tingkatan warna yang berbeda (ada yang tua dan ada yang ungu muda). Hal ini menandakan kelainan “Qi” dan darah statis.

4.Bekas bekam yang muncul berwarna merah cerah, biasanya hal ini menunjukkan terjadinya defisiensi “Yin”, defisiensi “Qi” dan darah atau rasa panas yang dahsyat yang diinduksi oleh defisiensi “Yin”.

5.Bekas bekam yang muncul berwerna merah gelap, hal ini mengindikasikan kondisi lemak di dalam darah yang tinggi disertai dengan adanya panas patogen.

6.Bekas bekam yang muncul berwarna agak pucat/putih dan tidak hangat ketika disentuh, hal ini mengindikasikan terjadinya defisiensi cold (dingin) dan adanya gas patogen.

7.Adanya garis-garis pecah/ruam pada permukaan bekas bekam dan rasa sedikit gatal, hal ini mengindikasikan kondisi adanya wind (lembab) patogen dan gangguan gas patogen.

8.Munculnya uap air pada dinding bagian dalam gelas bekam, menandakan kondisi adanya gas-gas patogen pada daerah tersebut.

9.Adanya blister (lepuhan/lecat) pada bekas bekam, menggambarkan kondisi gangguan gas yang parah pada tubuh. Adanya darah tipis pada blister merupakan reaksi gas panas toksin.





Beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam bekam



1.Pastikan bahwa gelas bekam sudah steril dan higinis sehingga aman untuk bekam (terutama bekam basah).

2.Untuk pasien yang belum pernah dibekam sebelumnya, pilihlah gelas bekam dari yang terkecil lalu ke yang besar supaya tidak terlalu sakit.

3.Posisi bekam dapat dilakukan dengan duduk atau berbaring menelungkup. Posisi duduk lebih baik untuk peredaran darah, namun bagi pasien yang lemah dianjurkan dengan posisi berbaring.

4.Untuk pasien yang baru dibekam, sering-seringlah menanyai bagaimana keadaannya, apakah merasa mulas, pusing, mual atau adanya tanda-tanda akan pingsan lainnya. Segera hentikan bekam apabila pasien mengeluh kesakitan.

5.Setelah bekam dihadapkan beristirahat yang cukup. Sebagian pasien segera merasa segar badannya setelah berbekam pada bagian punggung dan lutut, sehingga ia tidak mau beristirahat sebagaimana mestinya, hal ini dapat menyebabkan kembalinya penyakit.

6.Sebagian orang merasakan suhu badannya naik setelah 1-2 hari setelah berbekam, hal ini adalah normal dan akan segera hilang.

7.Pasien yang menderita sakit menular atau infeksius agar diberikan perhatian khusus. Bagi penderita penyakit infeksius, diharap gelas bekamnya adalah tersendiri (single use) dan juru bekam dianjurkan menggunakan pelindung tubuh seperti sarung tangan karet (gloves), masker dan semisalnya.

8.Pasien yang menderita tekanan darah rendah harus diperlakukan ekstra dan hati-hati. Tingkat kesadarannya selalu dimonitor agar tidak pingsan. Dihindarkan membekam pada areal punggung bawah yang sejajar dengan pusar ke bawah, karena hal ini bisa menurunkan tekanan darah dengan cepat.

9.Permukaan kulit yang timbul blister kecil, bercak-bercak, noda darah dan darah stasis adalah reaksi normal setelah bekam. Apabila blister yang timbul banyak dan besar-besar (seperti luka bakar), maka dapat dipecah dengan cara menusukkan jarum steril kering hingga keluar cairannya (cairan limfoid) lalu didesinfeksi dengan desinfektans. Lebih dianjurkan apabila bekas bekam yang berblister ini dipijat lembut dengan minyak zaitun atau jinten hitam.

10.Pasien yang mengalami mental stres, ketakutan, mual dan gejala mental lainnya, dihentikan pembekaman dan pasien disuruh berbaring relaks, tenang dan diberi minum dengan minuman manis (lebih baik madu) kemudian dimotivasi dan disugesti untuk menghilangkan atau meminimalisir gangguan mentalnya.



Larangan-Larangan Bekam



1.Tidak dianjurkan melakukan bekam basah pada penderita diabetes kecuali juru bekam yang ahli dan berpengalaman.

2.Jangan membekam orang yang fisiknya sangat lemah atau orang yang kelelahan (overfatigue).

3.Jangan membekam orang yang menderita penyakit kulit merata atau menderita alergi kulit yang parah seperti ulserasi dan edema.

4.Jangan membekam orang yang sudah jompo yang lemah fisiknya dan anak-anak yang tubuhnya lemah atau di bawah 3 tahun.

5.Penderita leukimia (kanker darah) tidak dianjurkan untuk dibekam basah.

6.Penderita hepatitis yang parah, TBC aktif, hemofilia, malignant anemia, trombositopenia dan penyakit lainnya yang parah tidak dianjurkan dibekam kecuali kepada juru bekam yang ahli dan berpengalaman.

7.Jangan memberkam pada kondisi : perut kekenyangan, kehausan, kelaparan, kelelahan, setelah beraktivitas berat, tubuh lemah dan tubuh demam (kedinginan).

8.Jangan membekam wanita hamil pada usia kehamilan 3 bulan pertama (trimester awal).

9.Jangan membekam langsung pada daerah yang luka, urat sendi robek, patah tulang, varises, tumor.

10.Jangan membekam wanita yang sedang haidh dan nifas.

11.Jangan memberkam daerah perut terlalu keras

12.Jangan membekam pasien yang mengkonsumsi obat pelancar dan pengencer darah semisal mengkudu, omega 3, dls.

13.Jangan melakukan bekam langsung setelah makan, pembekaman dapat dilakukan minimal dua jam setelah makan. Setelah bekam juga jangan langsung makan, melainkan hanya minum yang manis-manis semisal madu atau selainnya

14.Tidak dianjurkan melakukan pembekaman kepada orang yang menderita klep jantung, kecuali di bawah pengawasan dokter atau ahli bekam yang berpengalaman.

15.Jangan melakukan bekam langsung setelah mandi, terutama setelah mandi dengan air dingin. Tidak dianjurkan langsung mandi setelah bekam, melainkan setelah 2 jam. Dianjurkan mandi dengan air hangat.

16.Jangan membekam basah orang yang baru memberikan donor darah atau orang yang baru kecelakaan sehingga darahnya berkurang.

17.Jangan membekam pasien diabetes (gula darah di atas 280) kecuali oleh orang yang ahli.

18.Jangan membekam di area terbuka atau tempat yang dingin. Lebih baik melakukan bekam di ruang yang hangat atau bersuhu normal ruangan.

19.Dilarang membekam area berikut :

1.
i.Lubang alamiah tubuh : mata, hidung, telinga, mulut, kemaluan, anus, puting susu.

ii.Daerah sistem nodus limfa yang berfungsi sebagai penghasil antibodi, yaitu di submaksilari, korvikal, sudmalaonkular, aksilari, bagian detak jantung, nodus inguinalglimfa (lihat buku panduan biru hal. 13).

iii.Daerah yang dekat dengan pembuluh besar (big vessels).

(Sumber: Abu Salma Muhammad Weblog)

Bekam Untuk Menghilangkan Berbagai Penyakit, asam urat tinggi, asam urat obat, obat asam urat alami, obat asam urat tradisional, obat asam urat alami dari tanaman, herbal asam urat manjur, herbal asam urat dan kolesterol, pengobatan asam urat, pengobatan asam urat alami, gejala asam urat pada kaki

Terapi bekam yang tumbuh dan populer di Tanah Arab kini mulai ter-lihat marak di negeri kita. Dikhasiatkan mengusir segala jenis penyakit jas-maniah maupun rohaniah.

Apa saja yang perlu diperhatikan sebelum kita menjalani terapi bekam ?

Titik-titik darah berwarna merah kehitaman mulai muncul di leher tepat di belakang cuping aktor Henky Tornando. Perlahan-lahan cairan yang terlihat agak berbuih itu semakin banyak keluar, hingga hampir memenuhi mangkuk bekam. Meski berdarah-darah begitu, ekspresi Henky yang tiduran tertelungkup terlihat rileks saja.

Tak sampai 10 menit kemudian mangkuk-mangkuk dilepas. Darah yang tertinggal di kulit diseka menggunakan kapas. "Rasanya, tubuh jadi ringan. Pusing dan pegal tidak pernah kumat," kata Henky yang mulai mengenal bekam sejak dua tahun lalu. Pembawa acara televisi Ferdi Hasan yang pernah sekali merasakan terapi ini memberi kesaksian serupa. "Khasiatnya instan, badan langsung terasa enteng."

Henky maupun Ferdi telah meyakini manfaat bekam, sebuah terapi untuk mengeluarkan "darah kotor" dari tubuh guna mengusir berbagai keluhan penyakit atau sekadar menjaga kesehatan tubuh. Terapi tradisional ala Timur Tengah ini sudah populer sejak berabad-abad lalu, bahkan dianjurkan oleh Nabi Muhammad kepada para pengikutnya.

Sepintas, bekam terdengar menyeramkan, karena berbau-bau "darah". Padahal kenyataannya tidaklah seseram itu. Bekam mengambil darah di dermis (kulit jangat) dan bukan pada pembuluh darah. "Jumlahnya sedikit sekali, seperempat liter saja tidak ada," jelas Ustad La Ode Aly Abi Ilahy, terapis bekam dari Rumah Sehat Herba Care di kawasan Tegal Parang, Jakarta Selatan.

Pengambilan darah dilakukan menggunakan alat berbentuk mangkuk (cupping set) yang ditempelkan pada kulit. Bagian tubuh yang merupakan titik bekam terlebih dulu "dilukai" memakai jarum lancet atau bisa juga pisau cukur (silet). Dengan pompa pengisap, udara di mangkuk kemudian disedot perlahan-lahan. Akibat perbedaan tekanan udara, kulit akan terangkat dan darah merembes keluar.

Tiga titik utama

Meski dimulai sejak zaman Mesir Kuno, bahkan kemudian berkembang di banyak negara (termasuk Cina), bekam yang kini dipraktikkan di Indonesia begitu kental dengan nilai-nilai Islam.
Terapi yang dalam bahasa Arab disebut hijamah ini telah disesuaikan dengan sunah Nabi Muhammad. Tak heran, para terapis umumnya berasal dari pondok-pondok pesantren.

Nuansa Islami terlihat dari pemilihan titik bekam, yang sepintas mirip titik-titik akupuntur. Aslinya, bekam mengenal lebih dari 350 titik di seluruh tubuh. Namun, dalam praktik Aly mengutamakan 12 titik, seperti anjuran Nabi Muhammad, yang terletak di seputar kepala, leher, pinggang, dada, dan kaki. Dari situ terdapat tiga titik utama yaitu ummu mughits dan dua titik qumahduah.

Ummu mughits yang berada di atas kepala merupakan titik utama bekam, yang sekaligus merupakan pertemuan ratusan titik dari seluruh tubuh.

Lewat titik ini saja bisa disembuhkan bermacam penyakit pada bagian atas tubuh, seperti vertigo, polip, gangguan saraf telinga, penyakit kulit, depresi, sampai gangguan ilmu hitam atau sihir.

Sedangkan qumahduah terletak di leher bagian belakang, tepatnya antara rambut dan cuping telinga, baik kanan maupun kiri. Titik qumahduah dan ummu mughits itu titik utama yang selalu digarap dalam sebuah terapi, ditambah sejumlah titik-titik lain sesuai keluhan pasien.

"Sejauh ini saya banyak mengobati utamanya lewat tiga titik itu saja dan ratusan pasien merasakan kesembuhan," terang terapis yang berpraktik sejak 10 tahun lalu. Prinsipnya, tak ada bagian tubuh yang tidak bisa dibekam. Bahkan termasuk di bagian kemaluan sekalipun.

Tidak terasa sakit

Proses terapi dimulai dengan membersihkan kulit pasien pada bagian yang hendak dibekam dengan cairan antiseptik seperti alkohol.
Jika kebetulan terdapat rambut atau bulu, maka akan dibersihkan dulu dengan cara dikerok. "Jika dibekamnya di atas kepala, ya terpaksa pitak dulu," jelas Aly sambil tersenyum.

Setelah kulit bersih, mangkuk bekam ditaruh dan dipompa untuk mengosongkan udara di dalamnya. Pemompaan dilakukan sesuai daya tahan pasien. Di sini pasien akan merasa sedikit pegal dan kulit pun berwarna merah kehitaman. Setelah kira-kira 10 menit, mangkuk dilepas dan kulit akan terasa menebal.

Tepat di atas kulit yang menebal dilakukan penusukan menggunakan jarum atau bisa juga disayat dengan pisau cukur. Tusukan berkali-kali ini tidak keras. Ketika Intisari mencoba, memang sama sekali tidak terasa sakit. "Jika terasa sakit atau malah keluar darah, berarti itu bukan darah yang dimaksud," kata Aly yang mengaku tidak pernah memakai alat lain, semisal pisau bedah.

Selanjutnya, mangkuk kembali ditempelkan dan dipompa. Tindakan inilah yang membuat darah keluar seperti merembes. Perlahan-lahan darah semakin banyak, bahkan menggenang di dalam mangkuk. Dalam bekam, inilah yang dimaksud "darah kotor".

Dalam konsep bekam, darah kotor adalah darah yang tidak berfungsi lagi, sehingga tidak diperlukan tubuh dan harus dibuang. Secara spiritual, "kotor" juga berarti darah itu telah tercemar roh jahat, akibat tindak-tanduk si empunya tubuh yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Kotor juga bisa disebabkan sihir.

Proses pengisapan darah berlangsung tak lebih dari 10 menit. Jika terlalu lama dibekam, pasien bisa merasa sakit karena kulit akan mengelupas. Kecepatan keluar darah setiap orang berbeda. Aly meyakini, orang bertempramen keras, darahnya akan lebih cepat keluar. Namun, ada juga yang keluarnya lambat dengan jumlah sedikit.

Setiap kali terapi bekam dijalankan, biasanya dilakukan dua sampai tiga kali pengisapan darah, tergantung pada jenis keluhan serta volume darah yang keluar. Jika darah hanya keluar seperempat mangkuk setiap kali bekam, pengulangannya lebih sering dibandingkan dengan pasien yang darahnya keluar lebih banyak.

Saat proses bekam berlangsung, pasien biasanya akan sedikit merasa kebas pada bagian yang dibekam. Untuk mencegahnya, terapis akan mengajak untuk menggerak-gerakkan bagian tubuh yang kebas agar darah lancar kembali.

Aly berkisah, setelah berobat, pasien biasanya akan mengaku langsung merasakan manfaatnya. "Jadinya dikira sihir," kata terapis yang belajar membekam dari Ustad Jumali sewaktu berkelana ke Malaysia awal dekade 1990-an. "Padahal ini semata-mata berkah dari Allah."

Seusai dibekam, seseorang dianjurkan meminum minuman hangat, misalnya jintan hitam atau madu. Tidak mau tanggung, orang Arab malah meminum kuah daging kambing. Maka pantangannya adalah meminum es selama beberapa hari. Sebelum dibekam, pasien juga disarankan untuk berpuasa beberapa jam.

Pantangan yang paling utama adalah berhubungan seksual sehari sebelum dan sesudah dibekam. "Kelihatannya tidak masuk akal, tapi jangan coba-coba dilanggar," kata terapis kelahiran Buton yang sehari-hari dipanggil ustad ini. Bekam juga tidak dilakukan pada hari Rabu dan Sabtu, sesuai sunah Nabi Muhammad.

Terapi tanduk

Demi menjaga kebersihan, Aly selalu menggunakan jarum dan pisau cukur sekali pakai.
Sebelum dan sesudah dilakukan bekam, tubuh pasien maupun peralatan akan dibersihkan menggunakan alkohol. Seorang terapis bekam yang baik juga selalu memakai sarung tangan karet saat menangani pasien.

Saat ini pengobatan bekam mencatat kemajuan besar karena menggunakan mangkuk cupping set yang modern dari plastik. Pada masa silam, pernah digunakan tanduk binatang sehingga dinamai terapi tanduk.

Pernah pula dipakai botol bekas kopi instan dan sebagai penghampa udaranya adalah api. "Sakitnya minta ampun," kenang Aly yang kali pertama dibekam pada 1991.

Dengan mangkuk plastik, pasien merasa lebih bersih. Pemompaan dengan hand pump juga dapat mengontrol daya tahan pasien. Alat-alat buatan Taiwan ini mudah ditemui di toko-toko obat dan alat kesehatan. Jika pasien hendak membeli sendiri untuk terapi, Aly mempersilakan.

Terlepas dari rasa risih pasien, bekam sebenarnya tidak melulu harus mengeluarkan darah. Ada jenis bekam kering (hijamah rothbah), di mana kulit hanya disedot dengan mangkuk tanpa dilukai jarum dan keluar darah. Tindakan ini dikenal oleh banyak kalangan sebagai dikop.

Fungsi bekam kering memperlancar aliran darah beku atau mengalirkan darah ke bagian tubuh yang kekurangan. Sepintas mirip kerokan. Biasanya, bekam kering dipakai sebagai kombinasi bekam basah. Misalnya, pada pengobatan impotensi, dilakukan bekam basah pada lima titik di pinggang dan bekam kering pada perut.

Dua dokter

Perbedaan penggunaan teknik bekam ini juga dapat mengindikasikan tingkat keahlian terapis bekam.
Aly mengakui, bekam cukup mudah dipelajari hanya dengan dua atau tiga kali belajar. Bekas murid-muridnya kini sudah tersebar dan nyaris tak terhitung lagi, termasuk dua dokter di Sulawesi yang menjadikannya sebagai alternatif pengobatan. "Tapi jika bekam diterapkan secara tidak benar, kasihan pasien," katanya dengan nada bijak.

Ciri bekam yang benar juga bisa dilihat dari tusukan jarum. Tusukan ini cukup lembut, sehingga tidak langsung keluar darah. Ketika mangkuk dicabut, juga tidak ada darah yang keluar lagi. Luka bekam juga tidak terasa perih di saat pasien mandi selesai berbekam. Luka tidak cukup dalam sehingga pasien diabetes pun dapat dibekam.

Kebanyakan pasien umumnya tidak perlu bolak-balik untuk dibekam. Permintaan justru datang dari pasien sendiri yang kepingin tubuhnya terus disegarkan. Kecuali kasus seperti penyakit jantung dan stroke, menurut Aly, butuh beberapa kali bekam.

"Makanya aneh jika ada pasien yang mengaku berkali-kali dibekam, tapi tidak ada hasil yang baik," kata terapis yang mengaku rutin berbekam setiap empat bulan ini.

Menurut Aly, kini banyak terapi bekam yang ditawarkan dengan berbagai metode. Maklum, pengobatan ini berkembang di beberapa belahan dunia, termasuk beberapa di antara mereka adalah bekas murid-muridnya. Sejauh ini mereka saling berhubungan untuk bertukar pengalaman demi memajukan bekam. "Tapi semua itu adalah cara saja.

Semata-mata kesembuhan memang hanya berasal dari Allah," kata Aly. Bagi yang meyakini, bekam memang salah satu cara yang bisa dipilih. *

(Sumber: Kompas Cyber Media)

Ruqyah, Tata Cara dan Tuntunannya, asam urat tinggi, asam urat obat, obat asam urat alami, obat asam urat tradisional, obat asam urat alami dari tanaman, herbal asam urat manjur, herbal asam urat dan kolesterol, pengobatan asam urat, pengobatan asam urat alami, gejala asam urat pada kaki


( باللغة الإندونيسية )
Disusun Oleh:
Syeikh DR. Khalid bin Abdullah al-Jarisi
Tarjamah:
Team Indonesia
Murajaah :
Abu Ziyad


الرقية الشرعية
إعداد:
د. خالد بن عبد الله الجريسي
ترجمة:
الفريق الإندونيسي
مراجعة:
إيكو أبو زياد

Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
المكتب التعاوني للدعوة وتوعية الجاليات بالربوة بمدينة الرياض
1428 – 2007



Pengobatan Islami

Bismillah, wal hamdulillah, washshalatu wassalamu 'ala Rasulillah, wa ba'du:

Saudara seiman, berikut ini adalah beberapa hal yang terkait dengan ruqyah yang disyari'atkan, tulisan ini diterjemahkan dari muqaddimah kitab irqi nafsaka wa ahlaka bi nafsika (Ruqyahlah diri dan keluargamu oleh dirimu sendiri) karya Syaikh DR. Khalid bin Abdurrahman al-Juraisi.

Ruqyah terbagi empat bagian:
Pertama: dilakukan dengan menggunakan kalam Allah (al-Qur`an), Asma (nama)-Nya Yang Maha Indah, serta sifat-sifat-Nya Yang Maha Tinggi, hal ini hukumnya diperbolehkan, bahkan dianjurkan.

Kedua: Yang dihubungkan dengan hal tersebut diatas, yaitu yang berupa zikir dan doa ma'tsur (memiliki riwayat), ruqyah ini memiliki hukum yang sama seperti di atas.

Ketiga: ruqyah yang dilakukan dengan zikir dan doa yang tidak ma'tsur, namun tidak menyalahi apa yang ma'tsur, ini juga diperbolehkan.

Empat: ruqyah yang tidak bisa dipahami maknanya, seperti ruqyah yang ada pada masa jahiliyah. Ruqyah semacam ini harus dijauhi agar tidak terjerumus dalam kesyirikan atau yang membawa kepadanya.

Dhabith (catatan) ruqyah yang disyari'atkan:
Para ulama bersepakat atas bolehnya ruqyah ketika mencakup tiga syarat:

1. Bahwa ruqyah itu dilakukan dengan firman Allah (al-Qur`an), atau Asma dan Sifat-Nya.

2. Bahwa ruqyah itu dilakukan dengan menggunakan bahasa Arab atau dengan bahasa lain yang dipahami oleh yang diruqyah (marqi).

3. Hendaklah orang yang meruqyah dan diruqyah meyakini bahwa ruqyah tidak memberikan pengaruh dengan sendirinya, akan tetapi dengan zat Allah .

Adapun syarat yang harus dipenuhi oleh raaqy (yang meruqyah) dan marqi (yang diruqyah), agar ruqyah itu bermanfaat dan menjadi sempurna dengan izin Allah , diantaranya adalah:

1. Layaknya yang melakukan ruqyah adalah orang yang baik, shalih, dan beristiqamah.
2. Mengetahui ruqyah yang sesuai dari ayat-ayat al-Qur`an.
3. Bahwa orang yang sakit termasuk orang beriman, shalih, baik, taqwa, dan istiqamah di atas agama, serta jauh dari perbuatan maksiat dan aniaya, berdasarkan firman Allah :

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْءَانِ مَاهُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ وَلاَيَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلاَّخَسَارًا

"Dan Kami turunkan dari al-Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (QS. Al-Israa`:82)


Biasanya, ruqyah tidak akan memberikan pengaruh atas orang-orang yang selalu melakukan maksiat dan kemungkaran.

4. Percaya dengan pasti bahwa al-Qur`an adalah penyembuh, rahmat, dan obat yang bermanfaat, sehingga tidak bisa dilakukan ruqyah dengan ayat-ayat al-Qur`an jika hanya untuk percobaan. Jika berguna (berarti benar), dan jika tidak berguna ia berpaling kepada yang lain!!

Maka jika semua syarat ini terpenuhi, niscaya manfaat ruqyah bisa didapatkan secara sempurna dengan izin Allah . Wallahu A'lam.

Ada beberapa sebab penting yang jika penderita menekuninya, niscaya sangat membantu dalam mempercepat proses penyembuhan dengan izin Allah , diantaranya adalah:

1. Bersemangat menunaikan ibadah tepat pada waktunya, yang paling penting adalah shalat berjamaah, terutama shalat Subuh, berdasarkan sabda Nabi :

" مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فَهُوَ فِى ذِمَّةِ اللهِ ..."

"Barangsiapa yang melaksanakan shalat Subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah …"
Dan Sabda Nabi :

" مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِى جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ "

"Barangsiapa yang melaksanakan shalat Subuh secara berjamaah, maka seakan-akan ia melaksanakan shalat malam seluruhnya"


2. Hendaklah ia memulai dengan meruqyah dirinya sendiri, karena sesungguhnya ruqyah seseorang untuk dirinya sendiri lebih utama daripada ruqyah untuk orang lain. Ruqyah termasuk jenis do'a, dan do'a seseorang untuk dirinya sendiri –dengan merealisasikan tawakkal yang sempurna- lebih diharapkan untuk diterima daripada do'a orang lain untuknya, terutama dizaman yang sangat sedikit sekali ahli ruqyah yang dapat meruqyah dengan ikhlas.

3. Jika ia tidak mungkin melakukan ruqyah untuk dirinya sendiri karena sakit yang terlalu berat, atau ia telah meruqyah dirinya sendiri kemudian ingin menambah dengan ruqyah orang lain untuknya, maka hendaklah ia bersungguh-sungguh mencari ahli ruqyah yang ikhlas, memiliki akidah yang benar, dan dikenal ditengah masyarakat sebagai orang shalih dan punya nama baik, janganlah ia terhanyut dalam tipuan dan propaganda para tukang sihir dan tukang sulap, karena hal ini sudah diketahui dengan pasti tentang keharamannya, sebagaimana juga seorang muslim diharuskan untuk menghindari pengobatan dengan sesuatu yang diharamkan.

Sesungguhnya Allah tatkala mensyari'atkan berobat untuk hamba-hamba-Nya tidak menjadikan kesembuhan mereka pada sesuatu yang diharamkan terhadap mereka, sebagaimana sabda Nabi :

" إِنَّ اللهَ لَمْ يَجْعَلْ شِفَاءَكُمْ فِى حَرَامٍ "

"Sesungguhnya Allah tidak menjadikan kesembuhanmu pada sesuatu yang haram."


4. Bahwa ruqyah itu berasal dari orang yang baik hatinya dan istiqamah jalannya, ia telah membersihkan dirinya dari yang haram dan meyakini bahwa kesembuhan hanya dari Allah saja, dan sesungguhnya Allah Yang Maha Memberi kesembuhan, karena ruqyah –seperti yang telah dijelaskan sebelumnya- termasuk dari jenis doa, sehingga tatkala orang yang meruqyah membaca untuk dirinya atau untuk orang lain, ia harus meyakini pada saat meruqyah bahwa ia akan memperoleh kesembuhan dari Allah secara mantap, bukan sambil melakukan percobaan. Jika raqi (yang meruqyah) melakukan ruqyah karena melakukan percobaan akan kebergunaan ruqyah, berarti ia telah melepaskan manfaat yang diharapkan untuk dirinya.

5. Dia berdoa seperti orang yang sedang kesulitan, meminta dengan sangat karena mengikuti Nabi , meyakini akan terkabulkan, sebagaimana Allah menjanjikan dengan firman-Nya:

أَمَّن يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَآءَ اْلأَرْضِ أَءِلَهٌ مَّعَ اللهِ قَلِيلاً مَّاتَذَكَّرُو

"Atau siapakah yang memperkenankan (do'a) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdo'a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi?Apakah di samping Allah ada ilah (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya)" (QS. An-Naml :62)

Hendaklah raqi (orang yang meruqyah) mencari waktu-waktu dikabulkannya doa, di antaranya: sepertiga malam terakhir, waktu terakhir di hari Jum'at (sebelum maghrib), demikian pula di saat sujud, dan kondisi serta waktu lainnya yang utama.

6. Berusaha mengkonsumsi makanan yang halal, berdasarkan sabda Nabi :

" أَطِبْ مَطْعَمَكَ تَكُنْ مُسْتَجَابَ الدَّعْوَةِ "

"Perbaikilah makananmu, niscaya engkau menjadi orang yang do'anya dikabulkan"


Dan sabda beliau :

" أَيُّهَا النَّاسُ, إِنَّ اللهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا... ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلَ السَّفَرَ, أَشْعَثَ أَغْبَرَ, يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ: يَارَبِّ يَارَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ, فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذلِكَ "

"Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu baik dan hanya menerima sesuatu yang baik… Kemudian Rasulullah menyebutkan tentang seseorang yang melakukan perjalanan jauh, sehingga berambut kusut dan penuh debu, ia mengangkat kedua belah tangannya ke langit seraya berdoa: Wahai Rabbku.. wahai Rabbku! Sementara makanannya haram, pakaiannya haram, dan diberi makan yang haram, bagaimana doanya akan dikabulkan?"

7. Berusaha membaca surat al-Baqarah di rumah, karena –tanpa disangsikan lagi- merupakan benteng yang kokoh dan ruqyah yang besar untuk penghuni rumah itu, berdasarkan sabda Nabi :

" اِقْرَؤُوْا سُوْرَةَ الْبَقَرَةِ, فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ وَتَرْكَهَا حَسَرَةٌ وَلاَ تَسْتَطِيْعُهَا الْبَطَلَةُ "

"Bacalah surat al-Baqarah, sesungguhnya mengambilnya adalah berkah, meninggalkannya adalah kerugian, dan para penyihir tidak bisa menguasainya"
Dan di antara keagungan berkahnya surat ini adalah yang datang dari Nabi , beliau bersabda:


" إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيْهِ سُوْرَةُ الْبَقَرَةِ "

"Sesungguhnya syetan berlari dari rumah yang dibaca di dalamnya surat al-Baqarah"


Orang yang sakit bisa membacanya sendiri atau dibacakan atasnya, jika diulang-ulang membacanya secara sempurna dengan tape recorder setiap hari atau setiap malam, dengan izin Allah akan menjadi penyebab utama untuk kesembuhan penghuni rumah itu dari gangguan syetan, sebagaimana Syaikh Jibril hafizhahullah memberikan fatwa kepadaku tentang hal itu.

8. Memperbanyak zikir kepada Allah , dengan selalu membaca al-Qur`an, menekuni istighfar, membentengi diri dengan zikir-zikir yang disyari'atkan.

9. Meminum air yang suci yang telah dibacakan atasnya, mandi dengannya, terutama air zamzam, ia adalah obat bagi orang yang sakit, sehingga jika dibacakan atasnya, niscaya hal itu lebih utama dan sangat diharapkan memperoleh kesembuhan, insya Allah , lalu jika ditambahkan atasnya daun bidara, atau kepada air suci yang sudah dibacakan atasnya, atau direndamkan padanya kertas-kertas yang ditulis atasnya ayat-ayat al-Qur`an dengan tinta yang suci –dari za'faran dan semisalnya- hal itu akan menjadi penyebab kesembuhan juga, dengan izin Allah .

10. Memakan minyak zaitun dan memakainya, berdasarkan sabda Nabi :

" كُلُوْا الزَّيْتَ وَادَّهِنُوْا بِهِ, فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ "

"Makanlah minyak zaitun dan pakailah minyaknya, karena sesungguhnya ia berasal dari pohon yang penuh berkah"

Demikian pula jintan hitam beserta minyaknya, dimakan darinya dan dioleskan dengan minyaknya, berdasarkan sabda-Nya :

" فِى الْحَبَّةِ السَّوْدَاءِ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ إِلاَّ السَّام "

"Dalam habbah sauda (jintan hitam) terdapat kesembuhan dari segala penyakit kecuali mati"


Dan jikalau dibacakan atas minyak zaitun dan minyak habbah sauda (jintan hitam), dari ayat-ayat al-Qur`an, niscaya hal itu akan menjadi lebih utama, insya Allah .

11. Minum madu, sesungguhnya padanya terdapat obat bagi manusia, sebagaimana dikabarkan oleh Allah. Jika dibacakan sebagian ayat al-Qur`an atasnya, tentu hal itu akan lebih utama, supaya digabungkan padanya antara keutamaan berobat bersama dengan al-Qur`an yang mulia, karena termasuk yang disyari'atkan adalah berobat dengan madu.


12. Berbekam setiap kali dibutuhkan, hal itu berdasarkan sabda Nabi :

" الشِّفَاءُ فِى ثَلاَثَةٍ: فِى شَرْطَةِ مِحْجَمٍ أَوْ شَرْبَةِ عَسَلٍ أَوْ كَيَّةِ بِنَارٍ, وَأَنَا أَنْهَى أُمَّتِي عَنِ الْكَيِّ "

"Pengobatan terdapat pada tiga perkara: pada torehan alat bekam, atau minuman madu, atau besi yang dipanaskan dengan api, dan aku melarang umatku dari besi yang dipanaskan"


13. Memakan tujuh butir kurma 'ajwah di pagi hari, hal itu berdasarkan sabda Rasulullah :

" مَنْ تَصَبَّحَ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعَ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً لَمْ يَضُرَّهُ فِى ذلِكَ الْيَوْمِ سُمٌّ وَلاَ سِحْرٌ "

"Barangsiapa yang sarapan pagi –setiap hari- dengan tujuh butir kurma 'ajwah, niscaya racun dan sihir tidak bisa membahayakannya di hari itu"

Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan sepuluh sebab yang dapat menolak kejahatan orang yang dengki, penyakit 'ain dan tukang sihir dengan ijin Allah :

1. Berlindung kepada Allah dari kejahatan mereka, membentengi diri dan kembali kepada-Nya .

2. Merealisasikan ketaqwaan kepada Allah dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Maka barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah menjaganya dan tidak menyerahkannya kepada yang lain sekejap matapun.

3. Menghiasi diri dengan sifat sabar terhadap musuh yang dengki. Orang yang didengki tidak bisa mendapatkan kemenangan terhadap yang dengki kepadanya kecuali dengan cara menghadapinya dengan sifat sabar. Dan tipu daya yang jahat tidak bisa menimpa kecuali kepada pelakunya.

4. Bertawakkal kepada Allah, barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah maka Dia akan mencukupkannya. Tawakkal ini adalah penyebab terkuat untuk menolak gangguan manusia yang dia tidak mampu menahannya.

5. Mengosongkan hati dari fikiran terhadap orang yang dengki, dan ia menghilangkannya dari hati setiap saat terlintas dalam benaknya, sehingga tidak menoleh dan tidak merasa takut kepadanya.

6. Menghadap kepada Allah dan ikhlas kepada-Nya, ini adalah benteng terkuat yang tidak ada rasa takut bagi orang yang membentengi diri dengannya dan tidak tersia-sia orang yang kembali kepada-Nya.

7. Memurnikan taubat kepada Allah dari segala dosa. Tidaklah seorang hamba ditimpa musibah kecuali karena dosa, baik dia mengetahuinya ataupun tidak.

8. Bersedekah dan berbuat baik sedapat mungkin. Sesungguhnya hal itu mempunyai pengaruh yang mengagumkan dalam menolak bala, penyakit 'ain, dan kejahatan orang yang dengki. Disebutkan dalam atsar: "Obatilah orang yang sakit darimu dengan sedekah"

9. Memadamkan api kedengkian orang yang mendengki, yang berbuat zalim, dan yang menyakiti dengan cara berbuat baik kepadanya. Berbuat baik kepada manusia mewariskan rasa cinta, meringankan tekanan permusuhan atau menghilangkannya, sebagaimana firman Allah :


وَلاَتَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلاَالسَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ


"Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan.Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia" (QS. Fushshilat:34)

10. Memurnikan tauhid kepada Allah, karena sesungguhnya tauhid adalah benteng Allah yang paling besar, barangsiapa yang memasukinya, niscaya ia berada pada tempat yang aman. Demikian pula bertafakkur dalam segala sebab kepada yang menciptakan sebab, yaitu Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, dan meyakini bahwa segala sesuatu tidak bisa memberi mudharat atau manfaat kecuali dengan izin-Nya.

Petunjuk-petunjuk umum yang harus dijaga saat melaksanakan ruqyah:
1. Raqi (yang meruqyah) dan marqi (yang diruqyah) dalam keadaan suci dari hadats kecil dan hadats besar.

2. Raqi menghadap qiblat.

3. Raqi dan marqi mentadabburkan nash-nash ruqyah saat membacanya, janganlah raqi membaca tanpa tadabbur terhadap maknanya dan tidak pula marqi mendengarnya kecuali sambil berusaha melakukan hal yang sama, dan keduanya menggantungkan hati kepada keagungan qodrat Allah serta meminta pertolongan kepada-Nya.

4. Meludah saat membaca dan sesudahnya, dan tidak mengapa untuk ditinggalkan.

5. Sangat baik meletakkan tangan kanan –saat membaca- di atas ubun-ubun atau di tempat yang sakit, jika hal itu memungkinkan, dan hendaklah memperhatikan tentang tidak bolehnya menyentuh wanita yang bukan muhrim.

6. Termasuk yang dianggap baik, hendaklah sekali-kali membaca dengan suara sedang di telinga kanan atau kiri orang yang sakit pada saat meruqyah.

7. Apabila anda memperhatikan adanya pengaruh dari ayat yang dibaca terhadap yang sakit, maka tidak mengapa untuk mengulanginya sebanyak tiga kali, lima kali, atau tujuh kali menurut kebutuhan.

8. Raqi berniat memberikan manfaat kepada saudaranya dengan ruqyahnya tersebut, agar Allah menyembuhkannya dan meringankan kesusahan darinya. Bahkan jika raqi meyakini adanya jin yang menyusup, hendaklah ia berusaha untuk mengajaknya bertaqwa dan istiqamah, ini adalah tuntutan yang sangat penting dan hendaklah raqi memperhatikan hal tersebut, karena risalah seorang muslim yang mendasar adalah berdakwah kepada Allah , berdasarkan firman Allah :

قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُوا إِلَى اللهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي

"Katakanlah: "Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata " (QS. Yusuf:108)

Maka seorang muslim adalah juru dakwah dalam kedudukan pertama, karena paling utama adalah agar dia memulai ruqyahnya, sedangkan di dalam dadanya membawa dua misi, yaitu mengobati dan memberi petunjuk, sehingga tidak seharusnya bagi dia untuk berusaha menyakiti jin sejak pertama kali, kecuali apabila ia membangkang terhadap jalan-jalan petunjuk.

9. Menjaga lafazh ruqyah yang sesuai saat membaca, seperti arqi nafsi (aku meruqyah diriku), arqika (aku meruqyah engkau, untuk satu orang laki-laki), arqiki (aku meruqyah engkau, untuk satu orang perempuan), arqikum (aku meruqyah kalian, untuk beberapa orang), dan hal itu disesuaikan menurut kondisinya.

10. Terkadang ruqyah bisa berlangsung selama satu minggu, bisa juga kurang dari itu ataupun lebih, hal itu menurut kondisi yang sakit dan kadar kesembuhannya, sampai ia sembuh dengan izin Allah .

11. Raqi bisa meringkas ruqyah dengan memilih ayat-ayat tertentu yang sesuai dengan kondisi marqi.

12. Demikian pula raqi bisa meringkas dalam ruqyah terhadap ayat-ayat al-Qur`an atau hanya dari Hadits Nabi saja, tetapi yang paling sempurna adalah dengan menggabungkan diantara keduanya.

13. Juga, raqi bisa membaca dengan suara keras atau pelan, dan suara keras lebih utama, supaya marqi bisa mendengarnya, serta untuk menjadikan semakin bertambahnya pengaruh dari ruqyah dan juga manfaatnya.

Demikianlah beberapa hal yang terkait dengan ruqyah yang diterjemahkan dari pengantar kitab Irqi nafsakan wa ahlaka bi nafsika (Ruqyahlah diri dan keluargamu oleh diri sendiri), Semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin.



(Sumber: Islam House)

Berobatlah Dengan Yang Halal, asam urat tinggi, asam urat obat, obat asam urat alami, obat asam urat tradisional, obat asam urat alami dari tanaman, herbal asam urat manjur, herbal asam urat dan kolesterol, pengobatan asam urat, pengobatan asam urat alami, gejala asam urat pada kaki

Metode Pengobatan Islami, Upaya Mengamalkan Sunnah Nabi
Kamis, 13 Maret 2008
Yogyakarta, (13/3). Belakangan ini, kaum Muslimin, khususnya di Indonesia dan negeri jiran, Malaysia, mulai menyadari kembali bahwa khasanah pengobatan Islami merupakan metode pengobatan yang mujarab dan relatif tanpa efek samping. Bila diaplikasikan dengan baik dan benar, niscaya menjadi solusi yang ampuh terhadap masalah penyakit yang kini cenderung semakin rumit dan kompleks, disamping juga memerlukan biaya yang sangat tinggi.
Demikian dikemukakan Faishal Ishaq dalam acara “Pelatihan Pengobatan Islami” yang diselenggarakan di Universitas Negeri Yogyakarta,Sabtu (8/3), dengan tema “Belajar dari Cara Nabi Menjaga Kesehatan Diri dan Keluarga”. Perintis sekaligus pimpinan Naturaid Center ini menjelaskan, pengobatan Islami itu berakar dari Sunnah Nabi Muhammad saw, sehingga dapat pula disebut sebagai metode “Thibbun Nabawi”.Dengan demikian, mengaplikasikan metoda pengobatan Islami itu juga berarti berupaya memahami serta mengamalkan Sunnah Nabi.

Disamping itu ada beberapa aspek penting yang harus dipahami dan disadari dengan sebaik-baiknya,bahwa kesembuhan itu hanya milik Allah dan berasal dari Allah,karena pada hakikatnya penyakit dan obat itu juga berasal dari Allah. Sedangkan pasien dan tabib hanya berikhtiar sebagai upaya mengikuti Sunnatullah dan Sunnah Nabi, yakni bahwa kalau sakit, tentu harus berobat. Hal ini dijelaskan dengan gamblang oleh dr.H. Muhammad Mulya Tarmidzi dalam presentasinya dengan topic “Al-Quran sebagai Resep Pengobatan”.

Berobat Harus dengan Cara yang Halal
“Pengobatan dengan menggunakan bahan-bahan herbal dan obat-obatan tradisional sebagai bentuk aplikatif dari Thibbun Nabawy, dapat menjadi altenatif yang menjanjikan ditengah-tengah kesulitan masyarakat,” ujar Dr. Ir. H. Nadratuzzaman Hosen, Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LP.POM MUI). Walaupun kondisi yang sangat mendesak karena sakit, namun dalam upaya mengobati penyakit, tentu kita harus tetap menjaga konsumsi obat yang halal, tidak boleh berobat dengan cara yang haram. Bahkan dalam riwayat dijelaskan bahwa Allah menurunkan suatu penyakit pasti disertai dengan obatnya. Dan kita sebagai orang yang beriman, dilarang berobat dengan cara yang haram.
Karena pengobatan dengan metode Thibbun Nabawy hanya menggunakan bahan-bahan herbal dan obat-obatan tradisional, maka cara ini tentu lebih terjamin dari sisi kehalalannya,Tambah Nadratuzzaman yang juga menjabat sebagai Direktur Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (PKES)/Kantor Berita Ekonomi Syariah. Namun, untuk memastikan bahwa semua bahan yang digunakan itu memang benar-benar halal, tentu harus diperiksa secara seksama terlebih dahulu,untuk memastikan tidak tercampur dengan bahan- bahan yang tidak jelas kehalalannya. Kemudian baru bisa dilakukan proses sertifikasi halal yang dilakukan oleh lembaga yang berwenang.Di Indonesia lembaga yang telah diakui dan memiliki otoritas itu adalah LP.POM-MUI. Sedangkan fatwanya oleh Komisi Fatwa MUI.
Dengan demikian jelaslah bahwa sertifikasi halal itu merupakan langkah yang perlu dan harus dilakukan oleh pihak produsen guna menjamin kehalalan produk yang dihasilkan.
(Sumber Usman Effendi. AS/Kantor Berita Ekonomi Syariah)

Thibun Nabawi/Pengobatan ala Nabi, asam urat tinggi, asam urat obat, obat asam urat alami, obat asam urat tradisional, obat asam urat alami dari tanaman, herbal asam urat manjur, herbal asam urat dan kolesterol, pengobatan asam urat, pengobatan asam urat alami, gejala asam urat pada kaki

SEHAT adalah anugerah terindah yang diberikan Allah SWT pada umatnya.
Tak mengherankan, jika banyak cara ditempuh seseorang untuk mendapatkan kesembuhan dan kesehatan.

Salah satu metode pengobatan yang berasal dari dunia Islam dan kini mulai banyak dilirik masyarakat adalah Thibun Nabawi atau istilah lainnya pengobatan ala Nabi.

Meski berasal dari dunia Islam, namun metode tersebut tetap bisa diaplikasikan bagi orang non Islam. Ada tiga cara pengobatan dalam metode Thibun Nabawi, yakni terapi bekam, ruqyah, dan terapi herbal.

Bahkan kini mulai dikembangkan klinik kesehatan secara islami yang dipadukan dengan pengobatan ilmiah. Tenaga ahli atau terapistnya pun adalah seorang dokter lulusan universitas.

“Kami ingin menggabungkan sebuah metode pengobatan secara islami yang dipadukan dengan teknologi kedokteran,” terang dr Fenny Susanti, terapist sekaligus dokter di Klinik Medical Syariah Ar-Ridho. Klinik tersebut berlokasi di ruko Duta Bukit Mas, Jl Karangrejo Raya Banyumanik.

Setiap pasien yang berobat ke kliniknya, terlebih dahulu dites secara klinis oleh seorang dokter. Sebelum menjalani perawatan, pasien yang muslim disunnahkan terlebih dahulu untuk berwudlu agar suci.

Selanjutnya, pasien akan menjalani terapi bekam atau dalam Bahasa Arab disebut Hijamah. Istilah bagi sebagian orang awam untuk bekam adalah dikop.

Di klinik itu pengekopan menggunakan gelas yang dipasang di titik-titik tertentu. Dalam gelas yang disedot itu, lalu timbullah ruang hampa udara dan kemudian kulit ditusuk dengan jarum atau disayat untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh.

“Terapi bekam ini untuk semua jenis penyakit, darah tinggi, pernafasan, kolesterol, asam urat, dan masih banyak lagi lainnya,” jelas dokter Fenny.

Ruqyah

Dalam agama Islam, di tubuh manusia terdapat sebuah jin pendamping yang bernama Qorin. Tubuh manusia dimungkinkan dimasuki jin lain yang mungkin jahat. Terapi pengobatan yang sesuai adalah syariat Islam adalah ruqyah.

Terapi ini biasa dilakukan untuk mengusir jin atau mahluk jahat yang bersarang dalam diri seseorang. Menurut salah seorang praktisi ruqyah, Ustad Ahmad Irfan, bisa saja penyakit yang timbul pada tubuh seseorang adalah karena gangguan jin.

Terapi ruqyah untuk umum dilakukannya rutin saban hari Ahad mulai pukul 08:00 di Masjid Asy Syifa kompleks RS dokter Kariadi Semarang. “Selama menjalani terapi, pasien tiduran telentang dengan memejamkan mata tapi tidak boleh tidur,” jelas Irfan.

Selanjutnya akan diperdengarkan lantunan ayat-ayat suci Alquran kepada pasien. Kalau dalam tubuh seseorang ada jin jahatnya, akan ada reaksi, baik menangis, berteriak, atau sekadar anggota tubuh bergerak-gerak.

Untuk mengusirnya, Ustad Irfan kemudian memegang kepala pasien dan dibacakan ayat-ayat Alquran. “Setelah dia (jin-red) diajak dialog, biasanya dia saya minta untuk keluar dari tubuh seseorang dengan baik-baik,” jelasnya.

Ditampar, dicaci, ditendang, hingga diludahi sudah biasa dia terima kala menyembuhkan pasien. Dibutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk menjalani ruqyah, dari awal hingga proses berakhir.

(Sumber Saptono Joko Sulitya/Suara Merdeka Cetak)

Manfaat Habbatussauda, Madu dan Minyak Zaitun, asam urat tinggi, asam urat obat, obat asam urat alami, obat asam urat tradisional, obat asam urat alami dari tanaman, herbal asam urat manjur, herbal asam urat dan kolesterol, pengobatan asam urat, pengobatan asam urat alami, gejala asam urat pada kaki

Saudariku, tahukah kalian bahwa penyakit itu ada dua macam, penyakit hati dan penyakit jasmani? Kedua penyakit itu disebutkan dalam Al-Qur’an.

Klasifikasi jenis penyakit ini mengandung hikmah ilahi dan kemukjizatan yang hanya bisa dicapai oleh kalangan medis di pertengahan abad ke-18.

Sesungguhnya iman kepada Allah dan para Rasul, yaitu aqidah yang tertanam dalam hati, merupakan solusi pengobatan yang terpenting bagi hati, yakni bagi penyakit jiwa.

Sedangkan untuk penyakit jasmani, kita bisa menengok metode pengobatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.


Istilah Thibbun Nabawi dimunculkan oleh para dokter muslim sekitar abad ke-13 M untuk menunjukkan ilmu-ilmu kedokteran yang berada dalam bingkai keimanan pada Allah, sehingga terjaga dari kesyirikan, takhayul dan khurofat.


A. Habbatus Sauda’ atau Jinten Hitam atau Syuwainiz

Imam Bukhari meriwayatkan dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. bahwa ia pernah mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya: “Sungguh dalam habbatus sauda’ itu terdapat penyembuh segala penyakit, kecuali as-sam.”

Saya bertanya, “Apakah as-sam itu?” Beliau menjawab, “Kematian”.

Habbatus sauda’ berkhasiat mengobati segala jenis penyakit dingin, bisa juga membantu kesembuhan berbagai penyakit panas karena faktor temporal.

Biji habbatus sauda’ mengandung 40% minyak takasiri dan 1,4% minyak atsiri, 15 jenis asam amino, protein, Ca, Fe, Na dan K.

kandungan aktifnya thymoquinone (TQ), dithymouinone (DTQ), thymohydroquimone (THQ) dan thymol (THY).

Telah terbukti dari berbagai hasil penelitian ilmiah bahwa habbatus sauda’ mengaktifkan kekebalan spesifik/kekebalan didapat, karena ia meningkatkan kadar sel-sel T pembantu, sel-sel T penekan, dan sel-sel pembunuh alami.

Beberapa resep penggunaan dan manfaat habbatus sauda’:

1.Ditumbuk, dibuat adonan dangan campuran madu, kemudian diminum setelah dicampur air panas, diminum rutin berhari-hari: menghancurkan batu ginjal dan batu kandung kencing, memperlancar air seni, haid dan ASI.

2.Diadon dengan air tepung basah atau tepung yang sudah dimasak, mampu mengeluarkan cacing dengan lebih kuat.

3.Minum minyaknya kira-kira sesendok dicampur air untuk menghilangkan sesak napas dan sejenisnya.

4.Dimasak dengan cuka dan dipakai berkumur-kumur untuk mengobati sakit gigi karena kedinginan.

5.Digunakan sebagai pembalut dicampur cuka untuk mengatasi jerawat dan kudis bernanah.

6.Ditumbuk halus, setiap hari dibalurkan ke luka gigitan anjing gila sebagian dua atau tiga kali oles, lalu dibersihkan dengan air.
Untuk konsumsi rutin menjaga kesehatan, sebaiknya dua sendok saja. Sebagian kalangan medis menyatakan bahwa terlalu banyak mengkonsumsinya bisa mematikan.


B. Madu atau ‘Asl

“Dari perut lebah itu keluar cairan dengan berbagai warna, di dalamnya terdapat kesembuhan bagi manusia.” (QS. An-Nahl: 69)

Beberapa hasil penelitian tentang madu:

a. Bakteri tidak mampu melawan madu

Dianjurkan memakai madu untuk mengobati luka bakar. Madu memiliki spesifikasi anti proses peradangan (inflammatory activity anti)

b. Madu kaya kandungan antioksidan

Antioksidan fenolat dalam madu memiliki daya aktif tinggi serta bisa meningkatkan perlawanan tubuh terhadap tekanan oksidasi (oxidative stress)

c. Madu dan kesehatan mulut

Bila digunakan untuk bersikat gigi bisa memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi, mengobati sariawan dan gangguan mulut lain.

d. Madu dan kulit kepala

Dengan menggunakan cairan madu berkadar 90% (madu dicampur air hangat) dua hari sekali di bagian-bagian yang terinfeksi di kepala dan wajah diurut pelan-pelan selama 2-3 menit, madu dapat membunuh kutu, menghilangkan ketombe, memanjangkan rambut, memperindah dan melembutkannya serta menyembuhkan penyakit kulit kepala.

e. Madu dan pengobatan kencing manis

Madu mampu menurunkan kadar glukosa darah penderita diabetes karena adanya unsure antioksidan yang menjadikan asimilasi gula lebih mudah di dalam darah sehingga kadar gula tersebut tidak terlihat tinggi. Madu nutrisi kaya vitamin B1, B5, dan C dimana para penderita diabetes sangat membutuhkan vitamin-vitamin ini. Sesendok kecil madu alami murni akan menambah cepat dan besar kandungan gula dalam darah, sehingga akan menstimulasi sel-sel pankreas untuk memproduksi insulin. Sebaiknya penderita diabetes melakukan analisis darah dahulu untuk menentukan takaran yang diperbolehkan untuknya di bawah pengawasan dokter.

f. Madu mencegah terjadinya radang usus besar (colitis), maag dan tukak lambung

Madu berperan baik melindungi kolon dari luka-luka yang biasa ditimbulkan oleh asam asetat dan membantu pengobatan infeksi lambung (maag). Pada kadar 20% madu mampu melemahkan bakteri pylori penyebab tukak lambung di piring percobaan.

g. Selain itu madu amat bergizi, melembutkan sistem alami tubuh, menghilangkan rasa obat yang tidak enak, membersihkan liver, memperlancar buang air kecil, cocok untuk mengobati batuk berdahak. Buah-buahan yang direndam dalam madu bisa bertahan sampai enam bulan.

Madu terbaik adalah yang paling jernih, putih dan tidak tajam serta yang paling manis. Madu yang diambil dari daerah gunung dan pepohonan liar memiliki keutamaan tersendiri daripada yang diambil dari sarang biasa, dan itu tergantung pada tempat para lebah berburu makanannya.


C. Minyak Zaitun

“Konsumsilah minyak zaitun dan gunakan sebagai minyak rambut, karena minyak zaitun dibuat dari pohon yang penuh berkah.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Fungsi minyak zaitun:

1.Mengurangi kolesterol berbahaya tanpa mengurangi kandungan kolesterol yang bermanfaat.

2.Mengurangi risiko penyumbatan (trombosis) dan penebalan (ateriosklerosis) pembuluh darah.

3.Mengurangi pemakaian obat-obatan penurun tekanan darah tinggi.

4.Mengurangi serangan kanker.

5.Melindungi dari serangan kanker payudara. Sesendok makan minyak zaitun setiap hari mengurangi risiko kanker payudara sampai pada kadar 45%.

6.Menurunkan risiko kanker rahim sampai 26%.

7.Pengkonsumsian buah-buahan, sayuran, dan minyak zaitun memiliki peran penting dalam melindungi tubuh dari kanker kolon.

8.Penggunaan minyak zaitun sebagai krim kulit setelah berenang melindungi terjadinya kanker kulit (melanoma)

9.Berpengaruh positif melindungi tubuh dari kanker lambung dan mengurangi risiko tukak lambung.

10.Mengandung lemak terbaik yang seharusnya dikonsumsi manusia seperti yang terdapat dalam ASI.

11.Penggunaan sebagai minyak rambut mampu membunuh kutu dalam waktu beberapa jam saja.

Setiap penyakit itu ada obatnya, seperti hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya:

“Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan Dia menurunkan obatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Setiap kali Allah menurunkan penyakit, Allah pasti menurunkan penyembuhnya. Hanya ada orang yang mengetahuinya dan ada yang tidak mengetahuinya. Jauh sebelum ilmu pengetahuan berkembang pesat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah mengetahui dan menerapkan pengobatan yang terbukti kemanjurannya.

Maraji:

1.Keajaiban Thibbun Nabawi, Aiman bin ‘Abdul Fattah
2.Metode Pengobatan Nabi SAW, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
***

(Sumber: Ummu Hajar/muslimah.or.id)

asam urat tinggi, asam urat obat, obat asam urat alami, obat asam urat tradisional, obat asam urat alami dari tanaman, herbal asam urat manjur, herbal asam urat dan kolesterol, pengobatan asam urat, pengobatan asam urat alami, gejala asam urat pada kaki



Shahabat yg mulia Abu Sa‘id Al-Khudri rahimahullahu berkata:

أَنَّ رَهْطًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْطَلَقُوْا فِي سَفْرَةٍ سَافَرُوْهَا حَتَّى نَزَلُوْا فِي حَيٍّ مِنْ أَحْيَاءِ الْعَرَبِ، فَاسْتَضَافُوْهُمْ فَأَبَوْا أَنْ يُضَيِّفُوْهُمْ. فَلُدِغَ سَيِّدُ ذَلِكَ الْحَيِّ، فَسَعَوْا لَهُ بِكُلِّ شَيْءٍ، لاَ يَنْفَعُهُ شَيْءٌ. فَقَالَ بَعْضُهُمْ: لَوْ أَتَيْتُمْ هَؤُلاَءِ الرَّهْطَ الَّذِيْنَ قَدْ نَزَلُوْا بِكُم، لَعَلَّهُ أَنْ يَكُوْنَ عِنْدَ بَعْضِهِمْ شَيْءٌ. فَأَتَوْهُمْ فَقَالُوْا: يَا أَيُّهَا الرَّهْطُ! إِنَّ سَيِّدَنَا لُدِغَ، فَسَعَيْنَا لَهُ بِكُلِّ شَيْءٍ، لاَ يَنْفُعُهُ شَيْءٌ، فَهَلْ عِنْدَ أَحَدٍ منكُمْ شَيْءٌ؟ فَقَالَ بَعْضُهُمْ: نَعَمْ، وَاللهِ إِنِّي لَرَاقٍ، وَ لَكِنْ وَاللهِ لَقَدِ اسْتَضَفْنَاكُمْ فَلَمْ تُضَيِّفُوْنَا، فَمَا أَنَا بِرَاقٍ لَكُمْ حَتَّى تَجْعَلُوْا لَنَا جُعْلاً. فَصَالِحُوْهُمْ عَلَى قَطِيْعٍ مِنَ الْغَنَمِ. فَانْطَلَقَ فَجَعَلَ يَتْفُلُ وَيَقْرَأُ: حَتَّى لَكَأَنَّمَا نُشِطَ مِنْ عِقَالٍ، فَانْطَلَقَ يَمْشِي مَا بِهِ قَلَبَةٌ. قَالَ: فَأَوْفَوْهُمْ جُعْلَهُمُ الَّذِي صَالَحُوْهُمْ عَلَيْهِ. فَقَالَ بَعْضُهُمْ: اقْسِمُوا. فَقَالَ الَّذِي رَقَى: لاَ تَفْعَلُوْا حَتَّى نَأْتِيَ رَسُوْلَ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَذْكُرَ لَهُ الَّذِي كَانَ، فَنَنْظُرَ مَا يَأْمُرُنَا. فَقَدِمُوْا عَلى رَسُولِ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَذَكَرُاْ لَهُ ذَلِكَ، فَقَالَ: وَمَا يُدْرِيْكَ أَنَّهَا رُقْيَةٌ؟ أَصَبْتُمْ، اقْسِمُوا وَاضْرِبُوا لِي مَعَكُمْ بِسَهْمٍ

Sejumlah shahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pergi dlm sebuah safar yg mereka tempuh hingga mereka singgah di sebuah kampung Arab. Mereka kemudian meminta penduduk kampung tersebut agar menjamu mereka namun penduduk kampung itu menolak.
Tak lama setelah itu kepala suku dari kampung tersebut tersengat binatang berbisa. Penduduk pun mengupayakan segala cara pengobatan namun tdk sedikit pun yg memberikan manfaat utk kesembuhan pemimpin mereka. Sebagian mereka berkata kepada yg lain: “Seandai kalian mendatangi rombongan yg tadi singgah di tempat kalian mungkin saja ada di antara mereka punya obat .” Penduduk kampung itu pun mendatangi rombongan shahabat Rasulullah yg tengah beristirahat tersebut seraya berkata: “Wahai sekelompok orang pemimpin kami disengat binatang berbisa. Kami telah mengupayakan berbagai cara utk menyembuhkan sakit namun tdk satu pun yg bermanfaat. Apakah salah seorang dari kalian ada yg memiliki obat?” Salah seorang shahabat berkata: “Iya demi Allah aku bisa meruqyah. Akan tetapi demi Allah tadi kami minta dijamu namun kalian enggan utk menjamu kami. mk aku tdk akan melakukan ruqyah utk kalian hingga kalian bersedia memberikan imbalan kepada kami.”
Mereka pun bersepakat utk memberikan sekawanan kambing2 sebagai upah dari ruqyah yg akan dilakukan. Shahabat itu pun pergi utk meruqyah pemimpin kampung tersebut. Mulailah ia meniup disertai sedikit meludah dan membaca3: “Alhamdulillah rabbil ‘alamin” . Sampai akhir pemimpin tersebut seakan-akan terlepas dari ikatan yg mengekangnya. Ia pun pergi berjalan tdk ada lagi rasa sakit .
Penduduk kampung itu lalu memberikan imbalan sebagaimana telah disepakati sebelumnya. Sebagian shahabat berkata: “Bagilah kambing itu.” Namun shahabat yg meruqyah berkata: “Jangan kita lakukan hal itu sampai kita menghadap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu kita ceritakan kejadian dan kita tunggu apa yg beliau perintahkan.” Mereka pun menghadap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu mengisahkan apa yg telah terjadi. Beliau berta kepada shahabat yg melakukan ruqyah: “Dari mana engkau tahu bahwa Al-Fatihah itu bisa dibaca utk meruqyah? Kalian benar bagilah kambing itu dan berikanlah bagian untukku bersama kalian.”

Hadits di atas diriwayatkan Al-Imam Al-Bukhari rahimahullahu dlm kitab Shahih- no. 5749 kitab Ath-Thibb bab An-Nafats fir Ruqyah. Diriwayatkan pula oleh Al-Imam Muslim rahimahullahu dlm Shahih- no. 5697 kitab As-Salam bab Jawazu Akhdzil Ujrah ‘alar Ruqyah.
Beberapa faedah yg dapat kita ambil dari hadits Abu Sa‘id Al-Khudri radhiallahu ‘anhu di atas adalah:
1. Surah Al-Fatihah mustahab utk dibacakan kepada orang yg disengat binatang berbisa dan orang sakit.
2. Boleh mengambil upah dari ruqyah dan upah itu halal.4
3. Seluruh kambing itu sebenar milik orang yg meruqyah adapun yg lain tdk memiliki hak namun dibagikan kepada teman-teman krn kedermawanan dan kebaikan.
4. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam minta bagian dlm rangka lbh menenangkan hati para shahabat dan utk lbh menunjukkan bahwa upah yg didapatkan tersebut halal tdk mengandung syubhat.
Demikian faedah yg disebutkan Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu dlm Al-Minhaj Syarhu Shahih Muslim .

Pengobatan Nabawiyyah Bukan Pengobatan Alternatif
Keberadaan berbagai penyakit termasuk sunnah kauniyyah yg diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Penyakit-penyakit itu merupakan musibah dan ujian yg ditetapkan Allah Subhanahu wa Ta’ala atas hamba-hamba-Nya. Dan sesungguh pada musibah itu terdapat kemanfaatan bagi kaum mukminin. Shuhaib Ar-Rumi radhiallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِن، إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَلِكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِن، إِنْ أَصَابَهُ سَرَّاءٌ شَكَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَهُ ضَرَّاءٌ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

“Sungguh mengagumkan perkara seorang mukmin. Sungguh seluruh perkara adl kebaikan. Yang demikian itu tidaklah dimiliki oleh seorangpun kecuali seorang mukmin. Jika ia mendapatkan kelapangan ia bersyukur. mk yg demikian itu baik baginya. Dan jika ia ditimpa kesusahan ia bersabar. mk yg demikian itu baik baginya.”
Termasuk keutamaan Allah Subhanahu wa Ta’ala yg diberikan kepada kaum mukminin Dia menjadikan sakit yg menimpa seorang mukmin sebagai penghapus dosa dan kesalahan mereka. Sebagaimana tersebut dlm hadits Abdullah bin Mas‘ud radhiallahu ‘anhu bahwasa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيْبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلاَّ حَطَّ اللهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا

“Tidaklah seorang muslim ditimpa gangguan berupa sakit atau lain melainkan Allah menggugurkan kesalahan-kesalahan sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya.”
Di sisi lain sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan penyakit Dia pun menurunkan obat bersama penyakit itu. Obat itupun menjadi rahmat dan keutamaan dari-Nya utk hamba-hamba-Nya baik yg mukmin maupun yg kafir. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dlm hadits Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu:

مَا أَنْزَلَ اللهُ دَاءً إِلاَّ أَنْزَل لَهُ شِفَاءً

“Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali Dia turunkan utk penyakit itu obatnya.”
Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu mengabarkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

إِنَّ اللهَ لَمْ يَنْزِلْ دَاءً إِلاَّ وَأَنْزَل لَهُ دَوَاءً، جَهِلَهُ مَنْ جَهِلَهُ وَعَلِمَهُ مَنْ عَلِمَهُ

“Sesungguh Allah tidaklah menurunkan penyakit kecuali Dia turunkan pula obat bersamanya. tdk mengetahui orang yg tdk mengetahui dan mengetahui orang yg mengetahuinya.”
Jabir radhiallahu ‘anhu membawakan hadits dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ، فَإِذَا أُصِيْبَ دَوَاءُ الدَّاءِ بَرَأَ بِإِذْنِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ

“Setiap penyakit ada obatnya. mk bila obat itu mengenai penyakit akan sembuh dgn izin Allah Subhanahu wa Ta’ala.”
Al-Qur`anul Karim dan As-Sunnah yg shahih sarat dgn beragam penyembuhan dan obat yg bermanfaat dgn izin Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sehingga mesti kita tdk terlebih dahulu berpaling dan meninggalkan utk beralih kepada pengobatan kimiawi yg ada di masa sekarang ini5.
Karena itulah Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullahu berkata: “Sungguh para tabib telah sepakat bahwa ketika memungkinkan pengobatan dgn bahan makanan mk jangan beralih kepada obat-obatan . Ketika memungkinkan mengkonsumsi obat yg sederhana mk jangan beralih memakai obat yg kompleks. Mereka mengatakan: ‘Setiap penyakit yg bisa ditolak dgn makanan-makanan tertentu dan pencegahan janganlah mencoba menolak dgn obat-obatan’.”
Ibnul Qayyim juga berkata: “Berpaling manusia dari cara pengobatan nubuwwah seperti hal berpaling mereka dari pengobatan dgn Al-Qur`an yg merupakan obat bermanfaat.”
Dengan demikian tdk sepantas seorang muslim menjadikan pengobatan nabawiyyah sekedar sebagai pengobatan alternatif. Justru sepantas dia menjadikan sebagai cara pengobatan yg utama krn kepastian datang dari Allah Subhanahu wa Ta’ala lewat lisan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sementara pengobatan dgn obat-obatan kimiawi kepastian tdk seperti kepastian yg didapatkan dgn thibbun nabawi. Pengobatan yg diajarkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam diyakini kesembuhan krn bersumber dari wahyu. Sementara pengobatan dari selain Nabi kebanyakan dugaan atau dgn pengalaman/ uji coba.
Namun tentu berkaitan dgn kesembuhan suatu penyakit seorang hamba tdk boleh bersandar semata dgn pengobatan tertentu. Dan tdk boleh meyakini bahwa obatlah yg menyembuhkan sakitnya. Namun seharus ia bersandar dan bergantung kepada Dzat yg memberikan penyakit dan menurunkan obat sekaligus yakni Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seorang hamba hendak selalu bersandar kepada-Nya dlm segala keadaannya. Hendak ia selalu berdoa memohon kepada-Nya agar menghilangkan segala kemudharatan yg tengah menimpanya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

أَمَّنْ يُجِيْبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوْءَ

“Siapakah yg mengijabahi permintaan orang yg dlm kesempitan apabila ia berdoa kepada-Nya dan Dia yg menghilangkan kejelekan?”
Sungguh tdk ada yg dapat memberikan kesembuhan kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala semata. Karena itulah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam berkata memuji Rabbnya:

وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِيْنِ

“Dan apabila aku sakit Dialah yg menyembuhkanku.”

Contoh Pengobatan Nabawi
Banyak sekali cara pengobatan nabawi. Kami hanya menyebutkan beberapa di antara krn keterbatasan halaman yg ada:
1. Pengobatan dgn madu
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang madu yg keluar dari perut lebah:

يَخْرُجُ مِنْ بُطُوْنِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيْهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ

“Dari perut lebah itu keluar minuman yg bermacam-macam warna di dlm terdapat obat yg menyembuhkan bagi manusia.”
Madu dapat digunakan utk mengobati berbagai jenis penyakit dgn izin Allah Subhanahu wa Ta’ala. Di antara utk mengobati sakit perut seperti ditunjukkan dlm hadits berikut ini:

أَنَّ رَجُلاً أَتَى النَّبِيَّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: أَخِي يَشْتَكِي بَطْنَهُ. فَقَالَ: اِسْقِهِ عَسَلاً. ثُمَّ أَتَاهُ الثَّانِيَة فَقَالَ: اسْقِهِ عَسَلاً. ثُمَّ أَتَاهُ الثَّالِثَة فَقَالَ: اسْقِهِ عَسَلاً. ثُمَّ أَتَاهُ فَقَالَ: فَعَلْتُ. فَقَالَ: صَدَقَ اللهُ وَكَذَبَ بَطْنُ أَخِيْكَ، اسْقِهِ عَسْلاً. فَسَقَاهُ فَبَرَأَ

“Ada seseorang menghadap Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ia berkata: ‘Saudaraku mengeluhkan sakit pada perutnya6.’ Nabi berkata: ‘Minumkan ia madu.’ Kemudian orang itu datang utk kedua kali Nabi berkata: ‘Minumkan ia madu.’ Orang itu datang lagi pada kali yg ketiga Nabi tetap berkata: ‘Minumkan ia madu.’
Setelah itu orang itu datang lagi dan menyatakan: ‘Aku telah melakukan .’7 Nabi bersabda: ‘Allah Mahabenar dan perut saudaramu itu dusta8. Minumkan lagi madu.’ Orang itu meminumkan lagi mk saudara pun sembuh.”
2. Pengobatan dgn habbah sauda`
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ هَذِهِ الْحَبَّةَ السَّوْدَاءَ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ إِلاَّ مِنَ السَّامِ. قُلْتُ: وَمَا السَّامُ؟ قَالَ: الْمَوْتُ

“Sesungguh habbah sauda` ini merupakan obat dari semua penyakit kecuali dari penyakit as-samu”. Aku bertanya: “Apakah as-samu itu?” Beliau menjawab: “Kematian.”
3. Pengobatan dgn susu dan kencing unta
Anas radhiallahu ‘anhu menceritakan: “Ada sekelompok orang ‘Urainah dari penduduk Hijaz menderita sakit . Mereka berkata: ‘Wahai Rasulullah berilah tempat kepada kami dan berilah kami makan.’ Ketika telah sehat mereka berkata: ‘Sesungguh udara kota Madinah tdk cocok bagi kami .’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menempatkan mereka di Harrah di dekat tempat pemeliharaan unta-unta beliau . Beliau berkata: ‘Minumlah dari susu dan kencing unta-unta itu.’9
Tatkala mereka telah sehat mereka justru membunuh penggembala unta-unta Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menggiring unta-unta tersebut . Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mengirim utusan utk mengejar mereka hingga mereka tertangkap dan diberi hukuman dgn dipotong tangan dan kaki-kaki mereka serta dicungkil mata mereka.”
4. Pengobatan dgn berbekam 10
Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma mengabarkan:

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ احْتَجَمَ وَهُوَ مُحْرِمٌ فِي رَأْسِهِ مِنْ شَقِيْقَةٍ كَانَتْ بِهِ

“Sesungguh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbekam pada bagian kepala dlm keadaan beliau sebagai muhrim krn sakit pada sebagian kepalanya.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

الشِّفَاءُ فِي ثَلاَثٍ: شُرْبَةِ عَسَلٍ، وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ، وَكَيَّةِ نَارٍ، وَأَنْهَى أُمَّتِي عَنِ الْكَيِّ

“Obat/kesembuhan itu dlm tiga : minum madu berbekam dan dgn kay namun aku melarang umatku dari kay.”11

Ruqyah
Salah Satu Pengobatan Nabawi
Di antara cara pengobatan nabawi yg bermanfaat dgn izin Allah Subhanahu wa Ta’ala adl ruqyah yg syar’i yg ditetapkan dlm Al-Qur`an dan As-Sunnah yg shahih. Ketahuilah Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan Al-Qur`anul Karim sebagai syifa` sebagaimana firman-Nya:

وَلَوْ جَعَلْنَاهُ قُرْآنًا أَعْجَمِيًّا لَقَالُوا لَوْلاَ فُصِّلَتْ آيَاتُهُ ءَأَعْجَمِيٌّ وَعَرَبِيٌّ قُلْ هُوَ لِلَّذِيْنَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ

“Dan jikalau Kami jadikan Al-Qur`an itu suatu bacaan dlm selain bahasa Arab tentulah mereka mengatakan: ‘Mengapa tdk dijelaskan ayat-ayatnya?’ Apakah dlm bahasa asing sedangkan Arab? Katakanlah: ‘Al-Qur`an itu adl petunjuk dan penawar bagi orang yg beriman’.”

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِيْنَ

“Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an apa yg merupakan syifa` dan rahmat bagi orang2 yg beriman.”
Huruf مِنْ dlm ayat di atas utk menerangkan jenis bukan menunjukkan tab‘idh . Karena Al-Qur`an seluruh adl syifa` dan rahmat bagi orang2 beriman sebagaimana dinyatakan dlm ayat sebelum .”
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullahu berkata ketika memberikan komentar terhadap hadits yg menyebutkan tentang wanita yg menderita ayan : “Dalam hadits ini ada dalil bahwa pengobatan seluruh penyakit dgn doa dan bersandar kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala adl lbh manjur serta lbh bermanfaat daripada dgn obat-obatan. Pengaruh dan khasiat bagi tubuh pun lbh besar daripada pengaruh obat-obatan jasmani.
Namun kemanjuran hanyalah didapatkan dgn dua perkara:
Pertama: Dari sisi orang yg menderita sakit yaitu lurus niat/tujuannya.
Kedua: Dari sisi orang yg mengobati yaitu kekuatan bimbingan/arahan dan kekuatan hati dgn takwa dan tawakkal. Wallahu a’lam.”
Dalam hadits Abu Sa‘id Al-Khudri radhiallahu ‘anhu tentang ruqyah dgn surat Al-Fatihah yg dilakukan salah seorang shahabat benar-benar terlihat pengaruh obat tersebut pada penyakit yg diderita sang pemimpin kampung. Sehingga obat itu mampu menghilangkan penyakit seakan-akan penyakit tersebut tdk pernah ada sebelumnya. Cara seperti ini merupakan pengobatan yg paling mudah dan ringan. Seandai seorang hamba melakukan pengobatan ruqyah dgn membaca Al-Fatihah secara bagus niscaya ia akan melihat pengaruh yg mengagumkan dlm kesembuhan.
Al-Imam Ibnu Qayyim rahimahullahu berkata: “Aku pernah tinggal di Makkah selama beberapa waktu dlm keadaan tertimpa berbagai penyakit. Dan aku tdk menemukan tabib maupun obat. Aku pun mengobati diriku sendiri dgn Al-Fatihah yg dibaca berulang-ulang pada segelas air Zam-zam kemudian meminum hingga aku melihat dlm pengobatan itu ada pengaruh yg mengagumkan. Lalu aku menceritakan hal itu kepada orang yg mengeluh sakit. Mereka pun melakukan pengobatan dgn Al-Fatihah ternyata kebanyakan mereka sembuh dgn cepat.”
Subhanallah! Demikian penjelasan dan persaksian Al-Imam Ibnu Qayyim rahimahullahu terhadap ruqyah serta pengalaman pribadi berobat dgn membaca Al-Fatihah.
Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan berkata: “Sungguh Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan Al-Qur`an sebagai syifa` bagi penyakit-penyakit hissi dan maknawi berupa penyakit-penyakit hati dan badan. Namun dgn syarat peruqyah dan yg diruqyah harus mengikhlaskan niat. Dan masing-masing meyakini bahwa kesembuhan itu datang dari sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan ruqyah dgn Kalamullah merupakan salah satu di antara sebab-sebab yg bermanfaat.”
Beliau juga berkata: “Pengobatan dgn ruqyah Al-Qur`an merupakan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan amalan salaf. Mereka dahulu mengobati orang yg terkena ‘ain kesurupan jin sihir dan seluruh penyakit dgn ruqyah. Mereka meyakini bahwa ruqyah termasuk sarana yg mubah12 lagi bermanfaat sementara yg menyembuhkan hanyalah Allah Subhanahu wa Ta’ala saja.”

Thibbun Nabawi Memberi Pengaruh bagi Kesembuhan dgn Izin Allah Subhanahu wa Ta’ala
Mungkin ada di antara kita yg pernah mencoba melakukan pengobatan dgn thibbun nabawi dgn minum madu13 misal atau habbah sauda`. Atau dgn ruqyah membaca ayat-ayat Al-Qur`an dan doa-doa yg diajarkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam namun tdk merasakan pengaruh apa-apa. Penyakit tdk kunjung hilang. Ujung-ujung kita meninggalkan thibbun nabawi krn kurang percaya akan khasiat lalu beralih ke obat-obatan kimiawi. Mengapa demikian? Mengapa kita tdk mendapatkan khasiat sebagaimana yg didapatkan Al-Imam Ibnu Qayyim rahimahullahu ketika meruqyah diri dgn Al-Fatihah? Atau seperti yg dilakukan oleh seorang shahabat ketika meruqyah kepala suku yg tersengat binatang berbisa di mana usai pengobatan si kepala suku sembuh seakan-akan tdk pernah merasakan sakit?
Di antara jawaban sebagaimana ucapan Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullahu yg telah lewat bahwasa manjur ruqyah hanyalah diperoleh bila terpenuhi dua hal:
Pertama: Dari sisi si penderita harus lurus dan benar niat/ tujuannya.
Kedua: Dari sisi yg mengobati harus memiliki kekuatan dlm memberi bimbingan/arahan dan kekuatan hati dgn takwa dan tawakkal.
Al-Imam Ibnu Qayyim rahimahullahu berkata: “Ada hal yg semesti dipahami yakni zikir ayat dan doa-doa yg dibacakan sebagai obat dan yg dibaca ketika meruqyah memang merupakan obat yg bermanfaat. Namun dibutuhkan respon pada tempat kuat semangat dan pengaruh orang yg meruqyah. Bila obat itu tdk memberi pengaruh hal itu dikarenakan lemah pengaruh peruqyah tdk ada respon pada tempat terhadap orang yg diruqyah atau ada penghalang yg kuat yg mencegah khasiat obat tersebut sebagaimana hal itu terdapat pada obat dan penyakit hissi.
Tidak ada pengaruh obat itu bisa jadi krn tdk ada penerimaan thabi’ah terhadap obat tersebut. Terkadang pula krn ada penghalang yg kuat yg mencegah bekerja obat tersebut. Karena bila thabi’ah mengambil obat dgn penerimaan yg sempurna niscaya manfaat yg diperoleh tubuh dari obat itu sesuai dgn penerimaan tersebut.
Demikian pula hati. Bila hati mengambil ruqyah dan doa-doa perlindungan dgn penerimaan yg sempurna bersamaan dgn orang yg meruqyah memiliki semangat yg berpengaruh niscaya ruqyah tersebut lbh berpengaruh dlm menghilangkan penyakit.”
Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullahu menyatakan terkadang sebagian orang yg menggunakan thibbun nabawi tdk mendapatkan kesembuhan. Yang demikian itu krn ada penghalang pada diri orang yg menggunakan pengobatan tersebut. Penghalang itu berupa lemah keyakinan akan kesembuhan yg diperoleh dgn obat tersebut dan lemah penerimaan terhadap obat tersebut.
Contoh yg paling tampak/ jelas dlm hal ini adl Al-Qur`an yg merupakan obat penyembuh bagi penyakit yg ada dlm dada. Meskipun demikian ternyata sebagian manusia tdk mendapatkan kesembuhan atas penyakit yg ada dlm dadanya. krn kurang keyakinan dan penerimaannya. Bahkan bagi orang munafik tdk menambah kecuali kotoran di atas kotoran yg telah ada pada diri dan menambah sakit di atas sakit yg ada.
Dengan demikian thibbun nabawi tdk cocok/ pantas kecuali bagi tubuh-tubuh yg baik sebagaimana kesembuhan dgn Al-Qur`an tdk cocok kecuali bagi hati-hati yg baik.
Tentu perlu diketahui bahwa kesembuhan itu merupakan perkara yg ditakdirkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia Yang Maha Kuasa sebagai Dzat yg memberikan kesembuhan terkadang menunda pemberian kesembuhan tersebut walaupun si hamba telah menempuh sebab-sebab kesembuhan. Dia menunda hingga waktu yg ditetapkan hilang penyakit tersebut dgn hikmah-Nya.
Yang jelas kesembuhan dapat diperoleh dgn obat-obatan jika dikonsumsi secara tepat sebagaimana rasa lapar dapat hilang dgn makan dan rasa haus dapat hilang dgn minum. Jadi secara umum obat itu akan bermanfaat. Namun terkadang kemanfaatan itu luput diperoleh krn ada penghalang.
Wallahu ta’ala a’lam bish-shawab.

1Rahthun adl kelompok yg terdiri dari 3 sampai 10 orang
2 Qathi’ kata ahli bahasa umum digunakan utk jumlah antara 10 sampai 40. Ada pula yg berpendapat 15 sampai 25. Namun yg dimaukan dlm hadits ini adl 30 ekor kambing sebagaimana ditunjukkan dlm riwayat Al-A‘masy.
3 Ibnu Abi Hamzah berkata: “Saat meniup disertai meludah kecil dlm meruqyah adl setelah qira`ah agar diperoleh barakah qira`ah pada anggota badan yg diusapkan ludah di atasnya.”
4 Tentang mengambil upah dlm ruqyah bisa dilihat lbh lanjut pembahasan dlm rubrik Kajian Utama.
5 Namun bukan berarti di sini kita mengharamkan pengobatan kimiawi selama hal tersebut dibolehkan dan jelas kehalalannya.
6 dlm lafadz lain disebutkan orang itu berkata: إِنَّ أَخِي اِسْتَطْلَقَ بَطْنُهُ
Makna adl banyak yg keluar dari isi perut yakni mencret/ diare.
7 Sebagaimana dlm riwayat Muslim orang itu berkata:
إِنِِّي سَقَيْتُهُ فَلَمْ يَزْدَدْ إِلاَّ اسْتِطْلاَقًا
“Aku telah meminumkan madu namun tdk menambah bagi dia kecuali mencret.”
8 Makna perut tdk pantas utk menerima obat bahkan menolaknya. Di sini juga ada isyarat bahwa madu itu adl obat yg bermanfaat. Adapun jika penyakit tetap ada dan tdk hilang setelah minum madu bukan krn jelek madu namun krn banyak unsur yg rusak dlm tubuh. Oleh krn itu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh utk mengulang minum madu.
9 Kencing unta bermanfaat khusus utk penyakit gangguan perut/pencernaan sebagaimana ditunjukkan dlm riwayat Ibnul Mundzir dari Ibnu ‘Abbas secara marfu’.
10 Dengan cara mengeluarkan darah kotor pada bagian tubuh tertentu.
11 Kay adl pengobatan dgn cara menempelkan sambil menekan besi panas yg membara pada bagian tubuh yg sakit.
12 Dan kebolehan di sini adl bagi orang yg tdk meminta agar diri diruqyah juga krn hukum permasalahan ini ada pembahasan sendiri.
13 dlm hadits yg menyebutkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan orang yg sakit perut utk minum madu. Pada awal madu yg diminum tdk menghentikan penyakit yg diderita krn obat harus memiliki kadar yg seimbang dgn penyakit. Bila obat kurang mk tdk menghilangkan penyakit secara keseluruhan namun bila dosis berlebih malah melemahkan kekuatan dan menimbulkan kemudharatan lainnya.

(Sumber: asysyariah.com)